
Gunung Slamet merupakan salah satu gunung yang terletak di Jawa Tengah. Secara administratif, gunung ini berada di Pemalang, Banyumas, Brebes, Tegal, dan Purbalingga. Meskipun termasuk gunung tertinggi di Jawa tengah, ada beberapa mitos gunung Slamet.
Karena tergolong tinggi, gunung ini sering menjadi tujuan wisatawan saat liburan. Terlebih, gunung ini menawarkan panorama alam yang memukau sehingga sayang jika Kita lewatkan begitu saja. Tak hanya itu saja, gunung ini sering mendapat julukan Atap Jawa Tengah.
Daftar isi:
Mitos Gunung Slamet yang Populer di Kalangan Masyarakat
Pada dasarnya, mitos gunung Slamet sudah ada sejak zaman dahulu. Yang mana, mitos tersebut sudah turun temurun dari nenek moyang. Oleh karena itu, keberadaan cukup populer. Berikut, beberapa mitos gunung Slamet yang populer di kalangan masyarakat Jateng yakni:
1. Meletusnya Gunung Slamet Bisa Membelah Pulau Jawa
Sebelumnya, gunung Slamet memiliki nama gunung agung karena ukurannya yang sangat besar. Seiring berjalannya waktu, gunung ini berubah nama menjadi gunung Slamet. Karena tergolong tinggi, sebagian masyarakat Jawa percaya bahwa Gunung Slamet termasuk Pulau Jawa.
Gunung ini pernah meletus pada tahun 2009, dan mengeluarkan lava pijar ke dalam kawah. Menurut sesepuh di Dusun Bambangan yang berada di sekitar Gunung Slamet, gunung tersebut belum pernah meletus parah yang sampai menyemburkan lahar hebat sejak zaman kakek buyut.
Meskipun demikian, ada mitos yang menyebut jika gunung ini meletus akan membelah Pulau Jawa menjadi 2 bagian. Ini kemungkinan karena retakan besar yang membentang dari utara ke selatan bisa saja muncul sehingga dua bagian yang terbentuk itu akan bergeser saling menjauh
2. Upacara Ruwat Bumi
Dalam bahasa Indonesia, Slamet berarti Selamat. Dari namanya saja, masyarakat Bambangan yakin bahwa Gunung Slamet memberikan rasa aman dan keselamatan bagi masyarakat sekitarnya. Sayangnya, banyak masyarakat yang mengkeramatkan gunung Slamet
Tak hanya itu saja, banyak masyarakat yang sering memohon berkah, keselamatan, hingga ketenteraman di sana. Ada pula warga yang melakukan semedi selama beberapa hari di gunung Slamet dengan tujuan yang bermacam-macam.