
Industri pengolahan merupakan kegiatan ekonomi yang mengubah barang dasar menjadi barang jadi atau setengah jadi, baik secara mekanis, kimia, maupun manual, sehingga nilainya meningkat dan cocok untuk pengguna akhir. Aktivitas ini mencakup jasa industri atau makloon serta pekerjaan perakitan.
Peningkatan kinerja industri pengolahan telah membawa Indonesia masuk ke dalam 10 besar negara penyumbang produk manufaktur global. Menjadi satu-satunya negara ASEAN yang meraih prestasi tersebut. Menurut beberapa sumber terpercaya, kontribusi Indonesia terhadap produk manufaktur global mencapai 1,4%. Menandai kenaikan signifikan dari posisi 16 yang di pegangnya empat tahun sebelumnya.
Prabowo Subianto Harus Memperhatikan Manufaktur RI Yang Terus Melambat
Meskipun industri manufaktur Indonesia terus berkembang, namun pertumbuhannya mengalami perlambatan yang signifikan. Kontribusi sektor manufaktur terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pun semakin mengecil. Padahal, perkembangan industri manufaktur menjadi kunci utama bagi kemajuan suatu negara. Baik dalam peningkatan PDB per kapita maupun penyediaan lapangan kerja formal.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa beberapa sektor masih mengalami kontraksi pada kuartal pertama tahun 2024. Seperti sektor industri karet, alat angkutan, serta mesin dan perlengkapan. Bahkan, sektor-sektor yang memiliki kontribusi besar terhadap tenaga kerja juga mengalami pertumbuhan yang rendah. Seperti industri alas kaki, pakaian jadi, dan furnitur.