AdatLifestyle

Mitos Kematian di Jawa, No 4 Bikin Bulu Kuduk Merinding, Jangan Baca Kalau Kamu Penakut

Mitos Kematian di Jawa

Pada dasarnya, makhluk hidup akan mengalami kematian. Bahkan, kematian seseorang tidak bisa Kita prediksi. Oleh karena itu, Kita harus senantiasa berbuat kebaikan agar mendapat ampunan dari Allah SWT. Terlebih, banyak mitos kematian di Jawa yang cukup populer.

Mitos sendiri merupakan cerita yang sudah turun temurun dari orang terdahulu. Meskipun belum tentu benar, namun banyak masyarakat yang mempercayai keberadaan mitos. Terlebih beberapa orang mengalami kejadian aneh layaknya mitos yang populer di kalangan masyarakat.

Jenis-jenis Mitos Kematian di Jawa yang Cukup Populer

Secara umum, Pulau Jawa terkenal dengan budaya dan tradisinya yang khas. Bahkan, budaya Jawa masih eksis meskipun teknologi terus mengalami perubahan. Tak hanya itu saja, terdapat beberapa mitos kematian di Jawa yang wajib Kita pelajari mulai dari sekarang yakni:

1. Rambut dan Kuku akan Tumbuh setelah Kematian

Pada dasarnya, orang yang sudah meninggal dunia fisiknya tidak bisa bertambah besar. Namun, ada kepercayaan yang menyebut bahwa rambut dan kuku akan tumbuh setelah kematian. Faktanya, setelah kematian tubuh akan menyusut karena mengalami dehidrasi lama.

Baca Juga :  Mitos di Tegal yang Populer Sejak Zaman Dahulu, Ini Fakta Sebenarnya

Dehidrasi tersebut buat rambut dan kuku terlihat lebih panjang. Dengan demikian, tubuh tidak akan mengalami pertumbuhan setelah kematian. Oleh karena itu, Kota harus lebih selektif dalam memahami mitos. Hal ini bertujuan, agar tidak terjadi kesalahpahaman di masa depan.

2. Meninggal di Hari Tertentu akan Membawa Pengaruh

Selain rambut dan kuku, kematian di Jawa yang terjadi di jari tertentu akan membawa pengaruh. Sebagai contoh, meninggal pada hari Sabtu dianggap dapat “mengajak” orang lain untuk meninggal dalam waktu dekat. Karena itu, banyak orang menangkal petaka.

Meskipun cukup populer, namun mitos ini tidak sesuai dengan logika. Sebab, maut, rezeki dan jodoh merupakan ketetapan Allah SWT. Akan tetapi, Kita harus menghormati mitos ini agar tidak mengalami hal buruk. Terlebih mitos ini sering menjadi perbincangan masyarakat umum.

3. Kematian Selalu dengan Mata Terbuka

Mitos Kematian di Jawa
Mitos Kematian di Jawa (Dok. Ist)

Banyak pendapat yang menyebut bahwa, kematian selalu terjadi dengan mata terbuka. Padahal, saat kematian terjadi, otot-otot tubuh, termasuk otot kelopak mata, menjadi rileks. Sehingga, orang meninggal yang mengalami gangguan pada kelopak mata harus melangsungkan acara.

Baca Juga :  Mitos Gunung Bromo di Jawa Timur, No 4 Bikin Merinding

Karena mitos ini cukup populer, banyak masyarakat yang menyebut seseorang memiliki dosa besar sehingga mata tidak bisa tertutup. Padahal kondisi ini tidak dipengaruhi oleh dosa atau aktivitas sehari-hari. Untuk itu, pahami mitos ini dengan benar sebelum menyebarkannya.

4. Kematian di Hari Selasa Kliwon Membawa Sial

Mitos Kematian di Jawa yang selanjutnya yaitu, kematian di hari Selasa Kliwon membawa sial. Meskipun terlihat menyeramkan, namun sudah banyak masyarakat yang mempercayainya. Sementara itu, mitos ini lebih berkaitan dengan tradisi dan mitos lokal tanpa dasar ilmiah.

Meskipun demikian, Kita harus menghormatinya. Terlebih ada beberapa keluarga yang menganggap bahwa mitos ini benar adanya. Sebagai solusi, biasanya masyarakat akan melepaskan ayam. Dengan cara ini, hal:hal yang mengarah pada mitos buruk bisa teratasi.

Baca Juga :  Mitos Kota Kediri yang Paling Populer, No 5 Pernah Terbukti, Asli Bikin Merinding

5. Burung Gagak di Atas Rumah

Sebagian orang percaya bahwa kematian biasanya terjadi dengan beberapa tanda, seperti burung gagak. Konon katanya, orang yang akan meninggal rumahnya akan menjadi tempat burung gagak. Bahkan burung gagak akan mengeluarkan suara dalam durasi yang cukup lama.

Meskipun burung gagak termasuk hewan yang populer, namun masih banyak masyarakat yang mempercayai keberadaan mitos ini. Terlebih, banyak orang mengalaminya usai burung gagak berbunyi. Padahal, burung gagak sama dengan burung lain yang bisa berkokok kapanpun.

6. Meninggal dalam Keadaan Hamil akan Berubah Menjadi Kuntilanak

Film horor sering menjadi pilihan banyak orang, sehingga cerita dari film terbawa dalam kehidupan nyata. Sebagian contoh, wanita yang meninggal dalam keadaan hamil akan menjadi kuntilanak. Meskipun belum tentu benar, namun banyak masyarakat yang mempercayainya.

Dalam media sendiri, tidak ada penjelasan terkait mitos ini. Yang jelas, ibu hamil yang meninggal akan dikubur bersama dengan anaknya. Namun, jika bayi dalam keadaan hidup biasanya dokter akan mengeluarkannya Melayu operasi SC.

7. Ayam Jantan Berkokok di Sore atau Malam Hari

Terakhir, banyak masyarakat yang percaya bahwa ayam berkokok di sore atau malam hari menjadi pertanda adanya kematian. Terlebih jika ayam berkokok dalam waktu yang cukup lama. Meskipun demikian, ayam berkokok merupakan peristiwa yang wajar dan umumnya terjadi.

Mitos ini tidak bisa Kita jadikan sebagai patokan untuk memprediksi kematian. Sebab, kematian merupakan rahasia Allah SWT. Artinya, kematian tidak akan terjadi jika Allah SWT belum mengizinkan seseorang untuk meninggal.

Nah, itulah beberapa mitos kematian di Jawa yang populer di kalangan masyarakat. Meski demikian, Kita tidak boleh mempercayai mitos secara berlebihan. Terlebih, mitos merupakan cerita turun temurun dari orang zaman dahulu sehingga keakuratannya belum 100 %.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button