
Banyumas adalah salah satu daerah di Jawa Tengah yang memiliki banyak kuliner dan wisata alam. Selain itu, Banyumas juga terkenal dengan wisata buatan yang tak kalah menarik. Tak hanya itu saja, terdapat mitos di Banyumas yang masih populer hingga zaman modern.
Kentalnya budaya di Banyumas, membuatnya masih terjaga meskipun arus modernisasi cukup kuat. Berkat budaya ini, masyarakat masih menjunjung tinggi adat istiadat dan mempercayai mitos. Terlebih banyak media yang turut menjelaskan keberadaan mitos di daerah Banyumas.
Sementara itu, mitos bukanlah kisah sejarah yang berdasar fakta. Meskipun demikian, masyarakat masih mempercayai keberadaan mitos. Sebab mitos seringkali menjadi kenyataan, sehingga banyak orang yang takut melanggarnya.
Daftar isi:
5 Mitos di Banyumas yang Legendaris dan Populer di Zaman Modern
Saat berkunjung ke Banyumas, Kita harus menghormati kebudayaan dan kepercayaan masyarakat setempat. Hal ini bertujuan agar Kita selalu merasa nyaman dan tidak mengalami kejadian mistis. Berikut beberapa mitos di Banyumas yang masih populer di zaman modern:
1. Melempar Uang di Jalur Krumput
Di Banyumas terdapat jalur Krumpur yang rawan kecelakaan. Jalur ini berlokasi di Desa Pageralang, Kecamatan Kemranjen, Banyuma. Kontur jalan di Krumput cukup berkelok dan naik turun, sehingga tidak heran jika jalur ini rawan kecelakaan. Sehingga, pengendara harus hati-hati.
Sepanjang jalan krumput, tidak ada pemukiman warga. Selain itu, pengendara hanya bisa melihat pohon yang rindang. Meskipun demikian, banyak warga sekitar yang duduk di jalur krumput. Bukan tanpa alasan, warga tersebut menunggu lemparan uang dari pengendara.
Berdasarkan cerita yang beredar, tradisi lempar uang ke warga sudah terjadi sejak puluhan tahun lalu. Awalnya, warga sekitar duduk di jalur krumput karena untuk mengantisipasi kecelakaan. Sebagai gantinya, pengendara sering melempar uang ke warga sekitar.
2. Larangan Makan Daging Angsa
Selain melempar uang ke jalur krumput, warga Banyumas tidak boleh memakan daging angsa. Meskipun daging angsa cukup lezat dan bergizi, namun ada pantangan saat mengonsumsi daging ini. Larangan ini tentu berkaitan dengan cerita sejarah yang sudah ada sejak dahulu.
One Comment