Uncategorized

Mitos Bulan Ramadhan yang Populer, No 5 Sering Terjadi

Mitos Bulan Ramadhan

Setiap tahun, umat Muslim di seluruh dunia menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan. Selama bulan yang penuh berkah ini, banyak orang yang memberikan berbagai nasihat terkait puasa. Namun ada juga mitos bulan ramadhan yang populer.

Nasihat yang diberikan sangat beragam, mulai dari rekomendasi makanan terbaik untuk sahur dan berbuka, jumlah air yang perlu dikonsumsi, aktivitas fisik yang dianjurkan, hingga cara menjalani hari agar tetap bugar selama puasa.

Namun, tidak semua nasihat yang beredar benar jika dilihat dari sudut pandang medis. Beberapa di antaranya mungkin hanyalah mitos atau kurang sesuai dengan fakta kesehatan. Karena itu, memahami mitos bulan ramadhan sangatlah penting.

Mitos Bulan Ramadhan yang Belum Tentu Benar

Pada dasarnya, mitos yang berkembang di kalangan masyarakat belum tentu benar. Bahkan, mitos tersebut tidak berasal dari penelitian atau ilmu tertentu. Berikut, beberapa mitos bulan ramadhan yang populer yakni:

1. Tidak Boleh Olahraga saat Puasa

Mungkin kamu pernah mendengar bahwa berolahraga saat berpuasa itu tidak boleh. Namun, sebenarnya anggapan ini hanyalah mitos. Faktanya, kamu tetap bisa berolahraga saat berpuasa, asalkan tubuh dalam kondisi fit atau sehat.

Baca Juga :  Mitos Gagar Mayang yang Sering ada dalam Acara Pemakaman, Benarkah Sebagai Simbol Status Lajang?

Jika kamu sudah terbiasa berolahraga, biasanya tidak akan ada masalah besar. Tapi, bagi yang jarang berolahraga, penting untuk memilih waktu dan jenis olahraga yang tepat agar tubuh tetap bugar tanpa kelelahan berlebih.

2. Minum-Minuman Dingin bikin Lebih Segar

Banyak orang percaya bahwa minum minuman dingin, terutama yang manis, saat berbuka puasa bisa membuat tubuh lebih cepat segar. Padahal, anggapan ini sebenarnya hanyalah mitos.

Faktanya, setelah seharian berpuasa, perut dalam keadaan kosong dan lebih sensitif terhadap perubahan suhu. Minuman dingin bisa membuat lambung ‘kaget’, sehingga menimbulkan rasa perih atau tidak nyaman.

Baca Juga :  Bima Arya dapat Tugas dari Prabowo Subianto, Begini Faktanya!

3. Tidak Sahur, Tidak Masalah

Mitos Bulan Ramadhan
Mitos Bulan Ramadhan (Dok. Ist)

Banyak orang menganggap sahur tidak begitu penting dan sering melewatkannya karena malas bangun pagi, kesiangan, atau enggan menyiapkan makanan. Akibatnya, mereka menjalani puasa seharian tanpa asupan nutrisi yang cukup.

Padahal, sahur adalah bekal utama agar tubuh tetap bertenaga selama berpuasa. Dengan makan sahur yang bergizi dan seimbang, tubuh mendapatkan energi yang cukup untuk beraktivitas serta lebih tahan dari rasa lemas

4. Ibu Menyusui Tidak Boleh Berpuasa

Banyak orang mengira bahwa ibu menyusui tidak boleh berpuasa karena bisa memengaruhi produksi dan kualitas ASI. Padahal, tubuh manusia memiliki kemampuan beradaptasi dengan baik, termasuk bagi ibu yang sedang menyusui.

Selama ibu menyusui tetap memenuhi kebutuhan cairan dan nutrisinya, produksi ASI tidak akan berkurang secara drastis. Kunci utamanya adalah mengonsumsi makanan bergizi saat sahur, berbuka, dan di waktu antara keduanya.

5. Ibu Hamil Tidak Boleh Berpuasa

Banyak yang percaya bahwa ibu hamil tidak boleh berpuasa karena bisa membahayakan janin. Padahal, ibu hamil tetap boleh berpuasa asalkan kondisi dirinya dan janin sehat serta kuat.

Sebelum memutuskan untuk berpuasa, sebaiknya ibu hamil berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter kandungan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa puasa tidak berdampak buruk pada kesehatan ibu maupun janin.

Baca Juga :  Mitos Ular Masuk Rumah yang Populer di Kalangan Masyarakat, Benarkah Pembawa Petaka?

Mitos bulan ramadhan ini memang cukup populer. Namun, ibu bumil harus tetap mengutamakan keselamatan bayi. Mengigat, bayi masih rawan terhadap hal-hal berbahaya. Dengan begitu, bumil harus bijak sebelum melakukan segala sesuatu.

6. Lansia Tidak Boleh Berpuasa

Banyak yang mengira bahwa lansia tidak boleh berpuasa. Padahal, selama kondisi tubuh masih sehat dan kuat, lansia tetap bisa menjalankan ibadah puasa.

Namun, karena fungsi tubuh sudah menurun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pastikan lansia mengonsumsi makanan bergizi saat sahur dan berbuka serta minum air yang cukup agar tidak dehidrasi. Selain itu, jangan sampai melewatkan waktu makan.

Jika lansia memiliki riwayat penyakit tertentu atau harus minum obat di waktu tertentu, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum berpuasa. Dengan persiapan yang baik, lansia tetap bisa menjalankan puasa dengan nyaman dan aman.

7. Puasa Dapat Memperparah Kondisi Maag

Banyak penderita maag khawatir bahwa berpuasa bisa memperburuk gejala yang mereka alami. Padahal, jika dijalani dengan pola makan yang benar, puasa tidak akan berdampak buruk pada maag.

Agar tetap nyaman berpuasa, penderita maag disarankan makan dalam porsi kecil tetapi kaya serat saat sahur dan berbuka. Hindari makanan yang terlalu pedas, asam, atau berlemak agar lambung tetap nyaman.

Dengan menjaga pola makan yang baik, penderita maag tetap bisa menjalankan puasa tanpa khawatir gejalanya memburuk. Terlebih, maaf tidak akan kambuh selagi penderita tetap mengikuti arahan dokter.

Itulah beberapa mitos bulan ramadhan yang populer di kalangan masyarakat. Setelah mengetahuinya, umat muslim harus lebih bijak dalam melakukan segala sesuatu. Sebab, bulan ramadan merupakan bulan yang penuh keberkahan dan penuh ampunan.

Show More

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button