Daftar isi:
- 1 Cara Menghitung Weton Jawa
- 1.1 Cara Menghitung Weton Jawa Kelahiran
- 1.2 Hitungan Weton Pernikahan Jawa
- 1.2.1 Pegat (Hasil Penjumlahan 1,9,10,18,19,27,28,36)
- 1.2.2 Ratu (hasil penjumlahan 2,11,20,29)
- 1.2.3 Jodoh (hasil penjumlahan 3,12,21,39)
- 1.2.4 Topo (hasil penjumlahan 4,13,22,31)
- 1.2.5 Tinari (hasil penjumlahan 5,1423,32)
- 1.2.6 Padu (hasil penjumlahan 6,15,24,33).
- 1.2.7 Sudjana (hasil penjumlahan 7,16,25,34)
- 1.2.8 Pesthi (hasil penjumlahan 8,17,26,35)
Cara Menghitung Weton Jawa
Dalam budaya Jawa terdapat istilah weton untuk meramal jodoh. Meskipun terbilang aneh, namun menghitung weton menjadi salah satu rangkaian dalam pernikahan Jawa. Oleh karena itu, banyak orang tua yang memberitahukan cara menghitung weton Jawa untuk jodoh.
Selain menentukan jodoh, biasanya weton menjadi salah satu alternatif untuk menentukan tanggal pernikahan yang baik menurut primbon Jawa. Sebab pernikahan tanpa menghitung weton dapat menimbulkan beberapa permasalahan bagi pasangan suami istri.
Apabila weton dengan pasangan saling bertolak belakang, sebaiknya kedua pihak memikirkan kembali niatnya untuk menikah. Sebab terkadang, weton yang tidak cocok akan menimbulkan berbagai macam permasalahan nuali dariaslaah ekonomi, pertengkaran hingga perselingkuhan.
Cara Menghitung Weton Jawa Kelahiran
Secara umum, weton merupakan tanggal lahir sesering yang dapat menjadi media untuk meramal nasib dan masa depan di kemudian hari. Meskipun tradisi hitung weton terbilang kuno, namun masih banyak masyarakat di Jawa yang menerapkannya saat menggelar pernikahan.
Weton sendiri tersusun dari hari Saptawara mulai dari Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu Minggu, dan hari pasaran seperti Pon, Wage, Kliwon, Legi serta Pahing. Bahkan setiap hari memiliki nilai tertentu dalam weton Jawa seperti:
- Senin = 4
- Selasa = 3
- Rabu = 7
- Kamis = 8
- Jumat = 6
- Sabtu = 9
- Minggu = 15
- Pon = 7
- Wage = 4
- Kliwon = 8
- Legi = 5
- Pahing = 9
Cara menghitung weton Jawa memang cukup sulit, contohnya seseorang dengan kelahiran Senin (5) dan Kliwon (8) jika dijumlahkan hasilnya 13. Setelah itu, biasanya sesepuh akan mengurangi hasil tersebut dengan angka 5. Jika hasilnya diatas lima maka dikurangi kembali.
Hitungan Weton Pernikahan Jawa
Setelah mengetahui weton kelahiran, Kita juga harus mengetahui hitungan Weton pernikahan. Sebab weton pernikahan nantinya akan mempengaruhi kehidupan rumah tangga. Namun hal ini sesuai kepercayaan masing-masing individu. Berikut hitungan Weton Jawa untuk pernikahan:
Pegat (Hasil Penjumlahan 1,9,10,18,19,27,28,36)
Hasil penjumlahan weton pasangan ini seringkali menghadapi permasalahan ekonomi, kekuasaan bahkan perselingkuhan. Tantangan finansial menjadi salah satu hal yang mempersulit hubungan dengan pasangan. Bahkan tak jarang pertengkaran sering terjadi.
Rintangan yang cukup besar, seringkali membuat hubungan rumah tangga terasa tidak harmonis. Oleh karena itu, pasangan dengan hitungan pegat sebaiknya berpikir dua kali saat akan melangsungkan pernikahan agar tidak menimbulkan permasalahan di kemudian hari.
Ratu (hasil penjumlahan 2,11,20,29)
Jika hitungan weton dengan pasangan menghasilkan angka 2,11, 20 dan 29 maka takdir hidup bersama semakin kuat. Pasangan dengan jumlah ratu akan saling menghormati dan mendapatkan penghormatan dari lingkungan sekitar, sehingga rumah tangga berjalan harmonis.
Tidak hanya itu saja, hubungan pasangan dengan hitungan Ratu cukup kuat. Bahkan sudah banyak pasangan dengan hitungan Ratu yang langgeng. Bahkan terdapat fondasi yang kuat dari hubungan keduanya, sehingga kehidupan rumah tangga lebih damai dan juga harmonis.
Jodoh (hasil penjumlahan 3,12,21,39)
Pada dasarnya, weton hanyalah ramalan dari primbon Jawa. Meskipun demikian, sebagian masyarakat Jawa masih meyakini weton. Terlebih weton dengan angka 3,12,21 dan 39 melambangkan jodoh. Artinya kedua pasangan memiliki takdir untuk hidup bersama pasangan.
Hasil penghitungan jodoh memang menjadi harapan semua calon pengantin. Terlebih hasil ini terkenal dengan hubungan harmonis antara pihak wanita dengan pihak pria. Selain itu, kedua belah pihak bisa menerima kekurangan masing-masing sehingga hubungan bisa awet.
Topo (hasil penjumlahan 4,13,22,31)
Secara umum, pasangan dengan hasil hitungan topo akan mengalami permasalahan ekonomi di awal pernikahan. Namun karena saling memahami, pasangan dengan hitungan topo bisa berakhir bahagia. Kunci rumah tangga langgeng sebenarnya terdapat pada komunikasi.
Tinari (hasil penjumlahan 5,1423,32)
Cara menghitung weton Jawa untuk jodoh memang butuh waktu lama. Bahkan sebagian pasangan berharap agar hitungan Weton menghasilkan Tinari. Sebab pasangan dengan weton tinari akan mendapatkan rezeki yang melimpah serta lancar dalam menjalani kehidupan.
Padu (hasil penjumlahan 6,15,24,33).
Meskipun pasangan dengan weton padu sering bertengkar, namun hubungannya akan langgeng. Bahkan hubungan tersebut tidak akan mengarah pada perceraian. Meskipun demikian, pasangan dengan weton padu harus mengutamakan komunikasi dalam rumah tangga.
Perselisihan dalam rumah tangga menjadi hal yang wajar terjadi. Sebab perselisihan menjadi ujian rumah tangga, agar keuda pasangan saling memahami satu sama lain. Oleh karena itu, calon pengantin dengan weton padu harus saling menghormati satu sama lain.
Sudjana (hasil penjumlahan 7,16,25,34)
Pasangan dengan weton Sudjana biasanya akan menghadapi permasalahan berupa perselingkuhan. Oleh karena itu, pasangan dengan weton ini harus saling terbuka satu sama lain. Hal ini bertujuan agar hubungan rumah tangga lebih harmonis dan awet.
Pesthi (hasil penjumlahan 8,17,26,35)
Dalam perjalanan kehidupan rumah tangga, pasangan dengan weton Pesthi akan hidup dengan damai dan tentram. Meskipun akan menghadapi berbagai persoalan rumah tangga, namun kedua pasangan dengan weton Pesthi bisa menjaga hubungan rumah tangga.
Itulah cara menghitung weton Jawa untuk jodoh. Weton Jawa umumnya memiliki ramalan terkait hubungan rumah tangga. Oleh karena itu, calon pengantin Jawa sering melakukan penghitungan weton sebelum melangsungkan pernikahan.