NasionalNewsPolitikTokoh

Gerakan Anak Abah Tusuk 3 Paslon

Gerakan Anak Abah Tusuk 3 Paslon

Baru-baru ini viral gerakan Anak Abah Tusuk 3 Paslon. Gerakan ini merupakan kampanye pendukung Anies Baswedan yang mengajak pemilih di Jakarta untuk mencoblos tiga kotak suara sekaligus dalam Pilgub DKI Jakarta 2024. Apakah gerakan ini membahayakan demokrasi?

Menurut Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno,, Gerakan tersebut membahayakan demokrasi. Lebih lanjut, Adi menjelaskan bahwa gerakan tersebut muncul dari pendukung Anies sebagai ekspresi kemarahannya.

Kemarahan tersebut terjadi, lantaran tokoh yang mereka dukung tidak bertarung dalam Pilgub Jakarta 2024. Meskipun demikian, kekecewaan tersebut seharusnya tidak merugikan banyak orang. Sebab gerakan tersebut dapat mengalahkan demokrasi di Indonesia terutama di Jakarta.

“Sebagai sebuah gerakan politik, sebagai bentuk kemarahan, nggak ada persoalan,” kata Adi di Jakarta pada Kamis

“Sehingga diharapkan gerakan tersebut tidak berlanjut sampai pemilihan kepala daerah berlangsung,” ujarnya.

Pengaruh Anak Abah Tusuk 3 Paslon Paslon dalam Pilkada DKI Jakarta

Potret Anies Baswedan (Dok. Ist)

Jika gerakan tersebut masih berlanjut hingga masa pencoblosan pada 27 November 2024, maka akan berpengaruh terhadap legitimasi pemenang Pilgub Jakarta. Bahkan jumlah suara sah di Pilgub Jakarta akan menurun akibat gerakan tersebut.

Baca Juga :  Sugiri-Lisdya Dapat Nomor Urut 2 di Pilkada Ponorogo 2024, Benarkah Pertanda 2 Periode?

“Itu berbahaya bagi demokrasi,” kata dia menegaskan.

Lebih lanjut, Adi berharap agar gerakan tersebut tidak berlanjut. Bahkan, Adi meminta agar semua peserta pemilu di Jakarta bertanggung jawab untuk meyakinkan pemilih Anies bahwa mereka layak untuk dipilih dan mendapat suara sah.

“Sebaiknya, sekali pun pemilih Anies ini kecewa, pilihlah di antara tiga paslon itu. Yang kira-kira dinilai kinerjanya masih bisa diharapkan untuk memperbaiki Jakarta,” ujarnya.

Ajakan KPU Kepada Masyarakat Jakarta agar Tak Golput

Meskipun gerakan Anak Abah Tusuk 3 Paslon Paslon tengah viral, KPU mengajak masyarakat untuk memilih satu pasangan di Pilgub Jakarta. Menurut Ketua Divisi Teknis KPU Jakarta,Dody Wijaya Pilgub tersebut menjadi momentum yang cukup penting.

“Ini kesempatan momentum pasca-Jakarta tidak lagi menjadi ibu kota maka masa depan Jakarta itu berada di tangan masyarakat,” kata Dody saat di kantor KPU DKI Jakarta pada Jumat, 13 September 2024.

Baca Juga :  Profil Andika Perkasa, Cagub Jawa Tengah yang Punya Daya Tarik Tersendiri

Sementara itu, Anggota KPU DKI Jakarta Astri Megatari mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk meningkatkan partisipasi dalam Pilgub Jakarta 2024. Melalui gerakan ini, pihaknya berharap agar masyarakat menggunakan hak pilihnya.

“Kami yakin dan kami optimistis bahwa warga Jakarta sekarang cerdas-cerdas, kritis-kritis dan semuanya bisa menilai ketiga paslon ini dengan pikiran dan pandangan yang terbuka,” kata Astri.

Tak hanya itu saja, Astri menyebutkan bahwa seseorang yang dengan sengaja mengajak orang lain untuk golput bisa mendapatkan hukuman pidana. Meskipun demikian, masyarakat justru menganggapnya sebagai ancaman semata.

“Namun kalau kita mengajak masyarakat untuk tidak memilih, itu bisa di pidanakan,” kata Astri kepada wartawan, Jumat (13/9)

Pendapat Jubir Anies Baswedan Soal Gerakan Anak Abah Tusuk 3 Paslon Paslon

Sementara itu, Juru bicara Anies Baswedan, Sahrin Hamid menjelaskan bahwa gerakan tersebut merupakan upaya melawan keputusan elite yang tidak sesuai dengan keinginan masyarakat. Meskipun demikian, gerakan ini tidak termasuk dalam suara sah.

“Gerakan coblos semua tak bisa dipandang hanya dari kacamata sah atau tidak sahnya pemilu, tapi harus dilihat sebagai sebuah gerakan yang melawan keputusan elite yang dianggap tidak aspiratif, tidak sesuai dengan apa yang menjadi preferensi warga terkait pemilihan kepala daerah,” ujar Sahrin kepada wartawan, Jumat (13/8).

Baca Juga :  Rano Karno Optimis Elektabilitas Naik Usai Debat Perdana Pilkada Jakarta

“Tentunya hal ini harus dilihat dalam kacamata politik sebagai gerakan memperjuangkan aspirasi,” tambahnya.

Selain itu, Anies sendiri menjelaskan bahwa Gerakan Anak Abah Tusuk 3 Paslon merupakan hak konstitusi warga negara. Oleh karena itu, pihaknya menghormati gerakan tersebut. Mengingat setiap warga negara memiliki hak memilih dan dipilih serta terlihat dalam demokrasi.

“Sebenarnya semua adalah hak konstitusi, jadi kita hormati, kita hargai setiap pilihan,” kata Anies.

“Ini semua adalah ungkapan rasa, pikiran, atas kondisi sekarang yang terjadi, jadi kita hormati itu, kita hargai sebagai bagian dari kebebasan berekspresi,” ucap Anies.

Respons Bakal Cagub Pramono Anung

Bakal Calon Gubernur Jakarta, Pramono Anung, menilai gerakan Anak Abah Tusuk 3 Calon merupakan bentuk kekecewaan sementara dari masyarakat. Meskipun tengah viral, namun Pramono percaya bahwa fenomena ini tidak akan berdampak signifikan terhadap tingkat golput.

“Pilihan untuk golput, saya yakin seyakin-yakinnya ini akan menurun tajam. Jadi kemarahan publik ini hanya temporary,” kata Pramono di The Acre Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (7/9).

Sementara itu, Rano Karno menyayangkan gerakan tersebut. Meskipun demikian, Rano Karno menjelaskan bahwa gerakan tersebut merupakan hak masyarakat. Sebab masyarakat memiliki kendali untuk terlibat dalam Pilkada 2024.

“Semua kita haknya boleh, mau coblos empat-empatnya, Mau tiga, mau masuk ke kaleng rombeng Itu hak,” kata Rano ditemui di Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat.

“Cuman kan sayang, ini bukan buat kita, buat warga. Pilih ya, harus jangan dibuang suaranya, ntar nyesel belakangan,” sambung dia.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button