Melamar pekerjaan di zaman modern tentu lebih mudah. Sebab Kita bisa memanfaatkan beberapa aplikasi atau elektronik mail untuk melamar pekerjaan. Meskipun demikian, Kita juga harus memperhatikan urutan berkas lamaran kerja dengan baik agar menarik perhatian HRD.
Bagi HRD, urutan berkas surat lamaran kerja menjadi poin penting sebagai pertimbangan. Terlebih persaingan dalam dunia kerja cukup ketat, sehingga Kita harus pandai mencari peluang. Oleh karena itu, berikan kesan pertama atau first impression yang menyenangkan.
Tidak hanya itu saja, usahakan untuk terlihat sopan saat mengantarkan surat lamaran kerja. Hal ini bertujuan agar peluang keterima kerja lebih besar. Terlebih jika Kita melamar pekerjaan di perusahaan ternama dengan peminat yang cukup tinggi.
Daftar isi:
7 Urutan Berkas Lamaran Kerja yang Sesuai Prosedur
Pada dasarnya, tidak ada aturan resmi terkait urutan berkas lamaran. Meskipun demikian, banyak HRD yang memberikan bocoran terkait urutan berkas-berkas lamaran pekerjaan. Berikut urutan berkas lamaran kerja yang bisa menarik perhatian HRD perusahan, yakni:
1. Surat Lamaran Kerja
Berkas yang satu ini berada pada urutan pertama, sebab memiliki peran yang penting. Melalui surat lamaran kerja, Kita bisa memperkenalkan diri secara singkat. Selain itu, Kita bisa menambahkan informasi terkait posisi lowongan kerja yang diinginkan di perusahaan terkait.
Karena menjadi dokumen penting, maka surat lamaran kerja harus Kita buat dengan menarik. Selain itu, Kita harus menggunakan gaya bahasa yang sopan dan baku. Tidak hanya itu saja, ceritakan sedikit kelebihan dan kekurangan pada diri agar menjadi pertimbangan HRD.
2. CV atau Curriculum Vitae
Selain surat lamaran kerja, pelamar harus mengirimkan Curriculum Vitae atau CV sebagai pendukung surat lamaran. Informasi pada CV bisa Kita sesuaikan dengan instruksi masing-masing perusahaan. Meskipun demikian, usahakan untuk membuat CV dengan menarik.
Agar peluang lolos semakin tinggi, hindari menggunakan 1 CV untuk melamar semua lowongan pekerjaan. Sebab setiap perusahaan akan mencari karyawan dengan kualifikasi unggul dan berbeda. Terlebih karyawan tersebut akan bertanggung jawab atas pencapaian perusahan.
3. Ijazah atau Transkrip Nilai
Di perusahaan tertentu, latar pendidikan menjadi syarat utama untuk melamar pekerjaan. Oleh karena itu, jadikan ijazah ataupun transkrip nilai sebagai dokumen pendukung lamaran pekerjaan. Susun atau lampirkan ijazah dan transkrip nilai setelah Curriculum Vitae.
Apabila Ijazah dan transkrip nilai belum Kita miliki, lampirkan SKL atau Surat Keterangan Lulur dari lembaga pendidikan tertentu. Hal ini menjadi bukti kuat bahwa Kita pernah menempuh pendidikan sesuai persyaratan lowongan pekerjaan, sehingga peluang lolos lebih besar.
4. Fotokopi KTP atau KK
KTP ataupun KK menjadi salah satu dokumen yang menunjukan identitas seseorang dengan detail. Meskipun bersifat pribadi, namun masih banyak perusahaan yang meminta pelamar kerja untuk melampirkan fotokopi KTP atau KK sebagai berkas pendukung surat lamaran pekerjaan.
Biasanya, dokumen ini menjadi bukti bahwa pelamar kerja sesuai dengan domisili lowongan kerja. Sebab perusahaan tertentu hanya membuka lowongan di domisili tertentu. Pada saat melampirkan KTP dan KK, usahakan untuk memperhatikan kredibilitas perusahaan terkait.
5. Pasfoto terbaru
Secara umum, tidak semua perusahaan menjadikan pasfoto sebagai persyaratan melamar pekerjaan. Meskipun demikian, lowongan pekerjaan tertentu menjadikan pasfoto sebagai syarat apabila mengutamakan penampilan. Oleh karena itu, urutan pasfoto berada di bagian belakang.
Ketika perusahan menjadikan foto sebagai persyaratan, usahakan untuk memakai foto sopan. Hal ini bertujuan agar Kita mendapatkan nilai plus dari HRD. Terlebih HRD akan menilai calon pelamar kerja secara keseluruhan, mulai dari sikap, pendidikan, keahlian hingga penampilan.
6. Sertifikat Prestasi
Selain melampirkan foto, Kita bisa melampirkan berbagai macam sertifikat seperti sertifikat lomba, penghargaan atau sertifikat yang menunjukkan pencapaian. Sebab sertifikat akan menjadi nilai plus bagi pelamar kerja. Terlebih jika sertifikat relevan dengan lowongan kerja.
Menurut beberapa sumber, sertifikat bisa menjadi bukti pada HRD bahwa pelamar memiliki keahlian di bidang tertentu. Meskipun memiliki sertifikat yang banyak, cukup lampirkan dari SMA dan kuliah. Hal ini bertujuan agar sertifikat tersebut dianggap masih baru dan relevan.
7. Portofolio
Pada dasarnya, syarat lamaran kerja ini tidak umum. Sebab hanya lowongan kerja tertentu yang menjadikannya sebagai syarat. Adapun lowongan pekerjaan yang memerlukan portofolio meliputi desainer grafis, content writer, public relations, copywriter dan masih banyak lagi.
HRD biasanya akan menilai kemampuan pelamar kerja melalui portofolio. Oleh karena itu, usahakan untuk membuat portofolio semenarik mungkin. Hal ini bertujuan agar HRD tertarik dengan surat lamaran kerja, sehingga peluang keterima jauh lebih besar daripada pelamar lain.
Urutan berkas lamaran kerja bisa Kita tambah dengan Surat Pengalaman Kerja, SKCK, dan Surat Keterangan Sehat. Meskipun dokumen tersebut tidak wajib dilampirkan, namun akan menjadi nilai tambah tersendiri. Terlebih pencari kerja setiap tahunnya selalu mengalami peningkatan.
Apabila mendapatkan kesempatan untuk interview, persiapan diri dengan baik. Selain itu, hindari melakukan kesalahan sekecil apapun. Sebab dalam mencari karyawan baru, HRD akan selektif. Oleh karena itu, kesalahan kecil terkadang bisa berakibat fatal.