NewsPolitik

Tantangan Berat Prabowo Subianto di Balik Jabatan Presiden RI

Selama masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Porsi industri pengolahan terhadap total PDB relatif lebih rendah di bandingkan dengan masa pemerintahan presiden sebelumnya. Data BPS dari tahun 2001 hingga 2004 menunjukkan bahwa pertumbuhan rata-rata manufaktur Indonesia mencapai 5,03% pada masa pemerintahan Megawati. Angka tersebut jauh di atas pertumbuhan selama satu dekade di era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Jokowi, masing-masing hanya mencapai 4,7% dan 3,6%. Kontribusi sektor manufaktur terhadap PDB terus menurun dari 26,05% pada masa pemerintahan SBY periode pertama menjadi 21,05% pada masa pemerintahan Jokowi periode kedua.

Baca Juga :  Rencana Prabowo Subianto bertemu Megawati, Ini Kata Beberapa Tokoh

Sektor Manufaktur Memiliki Kontribusi Signifikan Terhadap PDB

Berdasarkan laporan Indonesia Economic Outlook Q1 2024 dari Universitas Indonesia (UI), sektor manufaktur memiliki kontribusi signifikan terhadap PDB pada masa pemerintahan Megawati sebesar 27,93%. Namun, angka ini mengalami penurunan menjadi 26,05% pada masa pemerintahan SBY periode pertama. Dan kembali menurun menjadi 22,42% pada masa pemerintahan SBY periode kedua. Trend penurunan ini juga terjadi pada masa pemerintahan Jokowi. Dengan kontribusi sektor manufaktur turun menjadi 22,02% pada periode pertama dan 21,15% pada periode kedua, tidak termasuk tahun 2020 dan 2021 akibat pandemi Covid-19.

Baca Juga :  7 Daya Tarik Mloko Sewu yang Memikat Hati Pengunjung

Nilai tambah dari sektor manufaktur pada masa pemerintahan Jokowi juga tercatat sebagai yang terendah di bandingkan dengan masa pemerintahan Megawati dan SBY. Dengan menggunakan rasio output terhadap tenaga kerja sebagai indikator produktivitas, pemerintahan Jokowi belum menunjukkan kinerja yang memuaskan dalam aspek ini.

Baca Juga :  Prabowo-Gibran Umumkan Nama Menteri Kabinet di Tanggal 20 Oktober, Ini Faktanya!

Selama periode 2000 hingga 2004, Presiden Megawati mampu memberikan nilai tambah produksi sebesar 43,94%. Namun, angka ini mengalami penurunan pada masa pemerintahan SBY (2004-2014) menjadi 41,64%. Dan terus menurun pada masa pemerintahan Jokowi (2014-2020) hanya mencapai 39,12%.

Laman sebelumnya 1 2 3 4Laman berikutnya
Tampilkan lebih banyak

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berkaitan

Back to top button