
Setelah memiliki ide tentang pembangunan bandara, Susilo Wonowidjojo menemui Menko Kemaritiman Luhut. Kemudian tahun 2022, beberapa pihak sepakat untuk menandatangani kontrak perjanjian. Pada tahun pertama, bandara akan menampung 1,5 juta orang.
Sementara itu, pada tahun ketiga bandara ini akan menampung 10 juta penumpang. Meskipun demikian bandara Dhoho hingga saat ini masih dalam proses pembangunan. Selain itu, bandara ini nantinya akan beroperasi di bawah naungan PT Angkasa Pura I.
Daftar isi:
Gugatan Masyarakat Terhadap Pembangunan Bandara Dhoho Kediri
Meskipun sejarah bandara Dhoho Kediri terlihat berjalan mulus, namun pembangunan bandara ini sempat mendapat gugatan masyarakat. Mengingat pembangunan bandara berada di tanah milik masyarakat. Kemudian lahan tersebut dibeli oleh perusahaan untuk membangun bandara.
Harga tanah yang tidak sesuai dengan harapan masyarakat, membuat beberapa masyarakat melayangkan gugatan kepada PT Gudang Garam TBK dan juga Kantor Pertanahan Kabupaten Kediri. Masyarakat sendiri menginginkan harga tanah sebesar Rp3 juta per meternya.
Ketidaksesuaian harga jual tanah membuat beberapa masyarakat mengeluh terhadap pembangunan bandara. Meskipun demikian, permasalahan yang terjadi dapat teratasi dengan baik. Bahkan pembangunan bandara juga hampir selesai, meskipun pernah mendapat gugatan.
Wilayah yang Bisa Melakukan Perjalanan Melalui Bandara Dhoho Kediri

Pembangunan bandara Dhoho Kediri tidak hanya bermanfaat bagi warga Kediri saja, sebab beberapa wilayah juga bisa melakukan perjalanan melalui bandara ini. Adapun wilayah yang bisa melakukan penerbangan melalui bandara Dhono adalah Nganjuk, Tulungagung dan lainnya.
One Comment