Lifestyle

Mitos Pesugihan Sate Gagak, Benarkah Harus Jualan Seumur Hidup?

Mitos Pesugihan Sate Gagak

Pesugihan sate gagak merupakan salah satu ritual mistis yang populer di Indonesia, khususnya di Jawa. Konon katanya, pelaku pesugihan bisa mendapatkan kekayaan instan dengan syarat mudah. Oleh karena itu, mitos pesugihan sate gagak sering menjadi perbincangan.

Meskipun cukup menggiurkan, namun ritual ini bisa menghadirkan beragam resiko. Pasalnya, pesugihan ini tidaklah gratis. Sebab, pelaku harus melakukan beberapa ritual sesuai dengan kesepakatan awal. Jika pelaku lalai menjalankan ritual, bisa beraktivitas fatal seperti bangkrut.

Namun, perlu Kita ketahui bahwa ritual ini melanggar agama. Pasalnya, ritual tersebut mengharuskan pelaku dan jin bersekutu. Dengan begitu, pesugihan bisa mendatangkan banyak resiko baik saat di dunia ataupun di akhirat.

6 Mitos Pesugihan Sate Gagak yang Populer di Kalangan Masyarakat

Pada dasarnya, pelaku pesugihan juga harus mematuhi beberapa pantangan. Apabila pelaku melanggar pantangan tersebut, kemungkinan celaka sangatlah besar. Berikut beberapa mitos pesugihan sate gagak yang populer di kalangan masyarakat Jawa, yakni:

1. Makanan Favorit Makhluk Halus

Seperti yang Kita ketahui, sate gagak merupakan makanan favorit makhluk halus. Pesugihan ini mengharuskan pelaku untuk menjual sate gagak kepada makhluk halus seperti genderuwo, kuntilanak dan setan lainnya. Saat menjual sate, pelaku harus melayani layaknya penjual.

Baca Juga :  Mitos Bambu Kuning yang Populer, No 3 Paling Seram dan Bikin Merinding

Setelah menjual sate tersebut, penjual bisa meminta imbalan pada pembeli (makhluk halus) baik berupa uang, nomor togel ataupun emas. Hal ini tergantung keinginan masing-masing penjual. Selain itu, penjual juga harus menyiapkan kotak khusus untuk menyimpan uang.

Tak hanya itu saja, penjual juga harus menyediakan uang minimal Rp 100.000 sebagai pancingan. Dengan pancingan ini, makhluk halus akan memberikan upah sesuai keinginan penjual.

2. Berjualan di Tempat Angker

Berhubung pelanggan sate merupakan makhluk halus, maka tempat jualan tidak boleh sembarangan. Konon katanya, penjual harus mencari tempat yang angker dan ramai oleh makhluk halus. Umumnya, dukun akan memberitahukan tempat-tempat angker.

Baca Juga :  Mitos Gunung Kelud yang Bikin Merinding, No 4 Asli Serem Banget

Tempat angker tersebut bisa di hutan, kuburan atau bangunan kosong. Tak hanya itu saja, banyak mitos yang menyebut bahwa penjual harus berjualan dalam keadaan telanjang dada. Oleh karena itu, banyak orang yang tidak tertarik melakukan ritual pesugihan ini

Namun, sebagian pelaku sering menggunakan pakaian saat berjualan. Hal ini tergantung kesepakatan yang telah ada sebelumnya. Jika pelaku melanggar kesepakatan yang ada akan menimbulkan beberapa resiko seperti kebangkrutan, teror mistis dan hal buruk lainnya.

3. Harus Berjualan Seumur Hidup

Mitos Pesugihan Sate Gagak
Pesugihan Sate Gagak (Dok. Ist)

Mitos pesugihan sate gagak yang satu ini tentu sudah tidak asing. Pasalnya, penjual harus selalu berjualan. Apabila Mereka berhenti jualan akan mendapatkan teror dari makhluk halus. Hal ini menandakan bahwa, seseorang yang terikat dengan perjanjian gaib sulit untuk terlepas.

Selain itu, pelaku yang ingin bebas harus mencari pengganti dari keluarganya baik anak atau orang terdekat lainnya. Jika hal ini pelaku langgar, akan menimbulkan kebangkrutan. Tak jarang, pelaku akan mengalami beberapa masalah di dalam kehidupan sehari-hari.

4. Resiko Diculik Makhluk Halus

Masih sama dengan penjelasan sebelumnya, pelaku yang melanggar kesepakatan bersekutu diculik makhluk halus. Ada kepercayaan yang menyebut bahwa pelaku akan terjebak pada dimensi lainnya yang tidak kasat mata. Namun, pelaku akan merasa seperti di tempat sama.

Baca Juga :  Mitos Candi Prambanan, Kisah Roro Jonggrang dan Kandasnya Hubungan Asmara

Tak hanya itu saja, banyak mitos menyebut bahwa pelaku akan menjadi budak pada dimensi gaib. Bahkan, pelaku lebih sulit mengendalikan dirinya sendiri. Dengan demikian, lebih mudah menjerumuskan pelaku untuk melakukan hal-hal yang membahayakan kesehatan.

Jika mengalami permasalahan ini, pelaku akan kesulitan kembali ke dunia nyata. Oleh karena itu, banyak orang melakukan ritual khusus agar seseorang yang diculik makhluk halus. Apabila hal ini sampai terjadi, semua harta akan terkuras bahkan meninggalkan banyak hutang.

5. Ritual Hanya Berlaku di Malam Tertentu

Mitos menyebutkan bahwa ritual jualan sate hanya berlaku pada malam Jum’at Kliwon atau saat bulan purnama. Waktu tersebut memiliki energi mistis yang sangat kuat. Oleh karena itu, banyak ahli mistis yang melakukan ritual di malam jualnya Kliwon

Konon katanya, melakukan ritual di malam Jum’at Kliwon dapat mendatangkan banyak uang. Oleh karena itu, pelaku pesugihan lebih sering melakukan ritual di malam Jum’at Kliwon atau bahkan malam Jum’at Wage.

6. Ritual Tanpa Tunggal

Pada dasarnya, semua pesugihan memerlukan tumbal berupa nyawa. Dengan demikian, Kita tidak boleh tergiur dengan ritual pesugihan tanpa tumbal. Karena, ritual pesugihan akan menguntungkan di awal dan merugikan di akhir terutama saat di akhirat.

Biasanya, tumbal bisa berupa nyawa diri sendiri ataupun orang terdekat. Hal ini tergantung kesepakatan atau perjanjian awal. Apabila tiba waktunya memberi tumbal, pelaku akan sakit atau bahkan meninggal dunia.

Itulah beberapa mitos pesugihan sate gagak yang populer di masyarakat Jawa. Meskipun pesugihan merupakan perbuatan yang terlarang, namun banyak yang mencarinya. Terlebih pesugihan mampu mendatangkan kekayaan instan.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button