
Syarat tersebut adalah Dewi Andansari dan Dewi Andanwangi harus mau memeluk Islam. Mempelai perempuan harus yang melamar pihak pria dan mempelai perempuan harus datang ke Lamongan membawa hadiah berupa gentong air dari batu.
Namun sayangnya, pernikahan Mereka terpaksa batal. Bahkan kedua belah pihak melakukan perang yang mengakibatkan Panji Laras, Panji Liris dan Ki Patih Mbah Sabilan tewas. Sejak saat itu, warga Kediri dan warga Lamongan tidak boleh menikah.
Daftar isi:
3. Ramalan Jaya Baya
Orang Jawa memiliki satu ramalan populer, yaitu ramalan Jaya Baya di Kitab Musarar yang ditulis oleh Raja Kerajaan Kediri. Banyak orang yang percaya bahwa ramalan Jaya Baya sering terjadi di masa depan, berikut isi ramalan tersebut yang sudah terjadi.
Besuk yen wis ono kereto mlaku tanpo jaran, Tanah Jawa kalungan wesi, Prau mlaku ing awang-wang, Kali ilang kedhunge, Pasar ilang kumandhange, Iku tanda yen tekane zaman Joyoboyo wis cedak, Bumi soyo suwe soyo mengkeret, Sekilan bumi dipajeki, Jaran doyan sambel, Wong wadon nganggo pakaian lanang, Iku tandane yen wong bakal nemoni wolak-waliking zaman.
4. Buaya Putih di Sungai Brantas
Pada beberapa tahun lalu, warga Kediri melihat keberadaan buaya putih di sungai Brantas. Meskipun tergolong wajar, namun banyak masyarakat yang mengaitkannya dengan mitos. Konon katanya, buaya putih ini merupakan makhluk gaib
Selain itu, buaya putih ini akan terlihat pada malam 30 September malam Kamis Kliwon. Konon katanya, Sungai Brantas penuh dengan mayat korban G30S/PKI. Dengan demikian, kemunculan buaya putih ini memberi pesan agar kejadian ini tidak terjadi.
Tak hanya itu saja, kemunculan buaya tersebut menjadi peringatan di tahun politik agar calon-calon pemimpin menjadi pemimpin yang adil dan bijaksana. Terlebih mencari pemimpin yang bijaksana bukanlah perkara yang mudah dipahami era digital.
5. Kutukan Khusus Kepala Negara
Terakhir ada mitos tentang kutukan khusus kepala negara. Ketikkan tersebut berisi, “Siapa kepala negara (yg memiliki jabatan tinggi) yang tidak suci benar masuk wilayah kota Kediri maka dia akan jatuh.” Artinya, kepala negara bisa lengser setelah ke Kediri.
5 Comments