
Selain jatuh pada tanggal 25 Desember, natal identik dengan sinterklas. Mitos hari natal ini sudah populer di berbagai negara mulai dari Indonesia, Amerika dan benua Asia lainnya. Banyak orang percaya bahwa sinterklas akan datang ke rumah-rumah sambil membawa hadiah.
Menurut kepercayaan masyarakat, Sinterklas masuk ke dalam rumah melalui cerobong asap dan meletakkan hadiah tersebut di bawah pohon Natal atau di dalam kaus kaki. Sayangnya, hadiah ini hanya berlaku bagi anak-anak yang masuk kedalam daftar anak-anak baik.
Daftar isi:
3. Hadiah di dalam Kaus Kaki
Karena mitos sinterklas cukup populer,banyak anak-anak yang sengaja menggantung kaos kaki di dekat pohon natal. Dalam kasus kaki tersebut biasanya berisi permintaan atau permohonan. Mereka berharap agar kaus kaki tersebut berubah menjadi hadiah sesuai dengan keinginan.
Warna kaus kaki untuk natal cukup beragam mulai dari merah, hijau, putih, dan sebagainya. Meskipun mitos ini belum tentu benar, namun banyak umat kristiani yang mencobanya. Terlebih, tidak ada yang mustahil di dunia ini. Sehingga hal-hal buruk bisa saja terjadi kapanpun.
4. Sinterklas Adalah St. Nicholas
Beberapa orang percaya bahwa Sinterklas adalah St. Nicholas. Padahal, anggapan ini hanyalah mitos belaka. St. Nicholas adalah seorang uskup di Turki selama abad ke-4 yang meninggalkan uang di kaus kaki orang miskin. Semenjak itu, anggapan St. Nicholas adalah sinterklas lebih hits.
Selain itu, banyak orang Eropa yang menyebut St. Nicholas sebagai bapak natal. Meskipun mitos ini cukup populer, namun ada juga yang belum mempercayai. Hal ini tergantung persepsi masing-masing individu, sehingga Kita tidak berhak memaksa pendapat orang lain.
5. Nyanyian di Malam Natal
Menjelang hari natal, biasanya umat Kristiani akan menghabiskan waktu di gereja untuk beribadah. Sebab Natal merupakan momen yang penuh dengan suka cita, sehingga banyak umat Nasrani yang menyambut dan merayakan natal dengan antusiasme tinggi.