
Sebagian besar, keturunan Tionghoa masih mempercayai keberadaan mitos ini. Konon katanya, membuat jendela di malam hari sama dengan mempersilahkan hal-hal lama keluar. Selain itu, membuka jendela di malam hari juga bermaksud mempersilahkan keberuntungan di tahun baru.
Memiliki sedikit aneh, namun mitos ini masih populer hingga saat ini. Tak jarang, banyak masyarakat Tionghoa yang duduk berdekatan dengan jendela. Namun, Kamu juga harus melakukan hal yang realistis agar keberuntungan benar-benar terjadi di tahun mendatang.
Daftar isi:
4. Hindari Berhutang di Hari Raya Imlek
Salah satu kepercayaan orang Tionghoa yang masih populer yaitu, kebiasaan buruk akan berlanjut di tahun mendatang. Artinya, Kamu yang melakukan hal negatif akan terus berulang hingga tahun mendatang. Contohnya, Kamu yang berhutang bisa berlanjut lagi di tahun baru
Agar hal ini tidak terjadi, sebaiknya Kamu menghindari hutang di hari raya Imlek. Tak hanya itu saja, orang yang meminjami uang juga akan mengalami hal serupa di tahun mendatang. Hal ini juga berlaku bagi anak bandel yang mendapatkan hukuman dari orang tua atau keluarganya.
5. Menggunakan Kata-kata yang Kurang Baik
Sebagian besar, masyarakat Tionghoa menghindari gosip saat hari raya Imlek. Sebab, gosip ataupun hal-hal yang berkaitan dengan menghina orang lain bisa menimbulkan kata-kata kurang baik. Agar hal ini tidak terjadi, sebaiknya Kamu mengganti topik pembicaraan ke hal positif.
Konon katanya, berbicara hal-hal yang kurang baik membuat keberuntungan kian menjauh. Selain itu, Kamu juga harus menghindari topik yang berkaitan dengan hal-hal horor. Hal ini bertujuan untuk menghindari hal-hal buruk seperti kematian akibat candaan kurang berfaedah.
6. Menggunakan Pakaian Warna Merah
Sebagian dari Kamu tentu sudah tidak asing dengan hari Imlek. Terlebih, ada mitos hari Imlek yang populer seperti kewajiban menggunakan baju merah. Faktanya, warna merah merupakan warna yang ditakuti oleh roh jahat. Sehingga, Kamu bisa lebih aman saat menggunakan baju ini.