Bagi anak muda yang suka berpetualang, tentu sudah tidak asing dengan gunung Kelud. Sebab, gunung ini menawarkan panorama alam yang memukau. Lokasinya berada di Jawa Timur. Meskipun demikian, terdapat beberapa mitos gunung Kelud yang bikin tubuh merinding.
Sama seperti gunung lainnya, gunung kelud juga menyimpan beberapa misteri. Misteri tersebut seat kaitannya dengan keberadaan makhluk gaib. Meskipun belum tentu benar, namun keberadaannya sering menjadi perbincangan masyarakat sekitar dan masyarakat di daerah lain.
Namun, Kamu harus memahami bahwa mitos belum terbukti secara ilmiah. Dengan begitu, pahami mitos yang ada tanpa mengusik kebiasaan masyarakat setempat. Hal ini bertujuan agar, Kamu bisa selamat saat mendaki ataupun liburan di gunung Kelud.
Daftar isi:
Mitos Gunung Kelud yang Populer di Kalangan Masyarakat
Di zaman digital, keberadaan mitos dan cerita rakyat masih populer. Sebab, banyak ahli sejarah yang sering membagikan ilmu atau tradisi di zaman dulu. Uniknya, mitos ini juga berkaitan dengan beberapa daerah seperti gunung Kelud. Berikut, mitos gunung Kelud yang populer yakni:
1. Legenda Lembu Suro
Bagi masyarakat yang tinggal di sekitar gunung Kelud, tentu tidak asing dengan legenda Lembu Suro. Legenda ini berkaitan dengan penghianatan antara dia insan. Kisah ini bermula dari sayembara Raja Brawijaya untuk menikahi putri cantiknya yang bernama Dyah Ayu Pusparani.
Dalam sayembara ini, Lembu Suro berhasil memenangkan sayembara. Sayangnya, Lembu Suro merupakan manusia berkepala kerbau. Melihat hal ini, Dyah Ayu Pusparani menolak menikah dengan Lembu Suro. Bahkan, ia berniat menggagalkan pernikahannya dengan syarat khusus.
Sang Putri meminta Lembu Suro untuk membuat sumur hanya dalam waktu satu malam. Melihat syarat tersebut, Lembu Suro menyanggupinya. Namun yang terjadi justru sebaliknya, sang putri kerajaan justru menyuruh prajurit kerajaan untuk menimbun Lembu Suro di dalamnya.
Sebelum tertimbun sepenuhnya, Lembu Suro yang murka membuat sumpah yang berisi “Orang-orang Kediri suatu saat pasti akan mendapat balasanku. Kediri akan menjadi sungai, Blitar akan menjadi daratan dan Tulungagung jadi daerah perairan dalam”. Kemurkaan Lembu Suro dikaitkan dengan letusan Gunung Kelud.”
2. Buaya Putih Penunggu Danau
Kisah ini bermula dari dua wanita cantik yang memiliki paras layaknya bidadari. Keduanya tinggal dengan damai di bawah kaki gunung Kelud. Sayangnya, kedua wanita tersebut sering berbuat hal-hal yang melanggar norma. Melihat hal ini, dewa yang melihat bumi merasa murka.
Dalam kemarahannya, Dewa mengutuk wanita tersebut. Dengan suara gemuruh yang bergema di gunung, beliau berbicara, “Kalian seperti buaya yang rakus dan ganas!” Sejenak setelah kutukan itu diucapkan, terjadilah transformasi yang mengejutkan
Dalam waktu sekejap, wanita tersebut berubah menjadi buaya putih penungggu danau. Konon katanya buaya tersebut menjaga danau dengan baik dan setia. Hal ini Mereka lakukan untuk menebus dosa di masa lalu. Meskipun belum tentu benar, namun mitos ini cukup populer.
3. Jalan Misterius
Saat berkunjung ke gunung Kelud, tentu Kamu akan melintasi jalan misterius. Jalanan ini membuat kendaraan berjalan sendiri, meskipun mesin dalam kondisi mati. Karena itu, banyak pengunjung yang merasa merinding saat melintasi jalan misterius menuju gunung Kelud.
Menurut penelitian, daerah ini memiliki medan magnet yang kuat sehingga dapat menarik mobil namun masih menjadi pertanyaan kenapa mobil bisa bergerak sesuai arah jalan. Oleh karena itu, kendaraan di jalan misterius akan berjalan sendiri meskipun Kamu tidak mengendarainya
4. Keris Mpu Gandring
Dalam pelajaran sejarah, tentu Kamu pernah mendengar cerita tentang keris Mpu Gandring. Keris ini dibuat oleh seseorang yang hidup di kerajaan Singosari. Konon katanya, keris ini memiliki aura jahat. Bahkan, aura jahat dari keris dapat mempengaruhi pemiliknya.
Karena memiliki banyak dampak negatif, keris ini dikubur di gunung Kelud. Selain itu, keris ini pernah di gunakan untuk membunuh Mpu Gandring yang membuat keris tersebut semakin jahat di tangan yang salah. Tak hanya itu saja, Keris ini dapat membunuh Anusapati, dan Kebo Ijo.
Hingga saat ini, banyak masyarakat yang belum mengetahui keberadaan keris ini. Akan tetapi, masyarakat yakin bahwa keris ini masih berada di sekitar gunung Kelud. Oleh karena itu, tidak heran jika keberadaan keris Mpu Gandring populer di kalangan masyarakat.
5. Ritual Gunung Kelud
Sama seperti daerah lainnya yang memiliki tradisi khusus, masyarakat di sekitar gunung Kelud juga sering melakukan ritual untuk menghindari bala. Meskipun zaman sudah maju, masih banyak masyarakat yang melakukan tradisi ini demi melindungi diri dari berbagai bahaya.
Ritual ini biasanya berlangsung di bulan suro, dengan maksud menghindari sumpah Lembu Suro. Selain itu, ritual ini menjadi wujud syukur kepada Sang Hyang Widhi sehingga tidak heran jika banyak masyarakat yang melaksanakannya dengan antusias.
Nah, itulah beberapa mitos gunung Kelud yang populer di kalangan masyarakat. Meskipun zaman sudah berkembang, mitos tersebut masih menjadi buah bibir. Terlebih, ada maksud khusus yang terdapat di dalam mitos tersebut.