Mitos di Tegal yang Populer Sejak Zaman Dahulu, Ini Fakta Sebenarnya

Mitos di Tegal

Sebagian masyarakat masih mempercayai mitos di Tegal. Bahkan, keberadaan mitos ini cukup menarik perhatian masyarakat mulai dari kisah mistis hingga kisah legenda. Secara umum, mitos tersebut sudah turun temurun, sehingga gen Z banyak yang mengetahuinya.

Saat berjalan di Tegal, Kamu akan mendengarkan cerita dari masyarakat tentang mitos dan fakta kota ini. Salah satu cerita yang populer yaitu, pohon beringin yang menjadi tempat tinggal roh nenek moyang. Meskipun belum tentu benar, namun masyarakat cukup mempercayainya.

Sementara itu, Tegal terkenal dengan berbagai budayanya yang unik. Tak hanya itu saja, Tegal juga memiliki beragam wisata alam. Oleh karena itu, tidak heran jika Tegal sering menjadi tujuan wisatawan saat momen liburan ataupun akhir pekan.

5+ Mitos di Tegal yang Populer di Kalangan Masyarakat

Bagi Kamu yang tertarik berkunjung ke Tegal, ada beberapa mitos yang penting dihormati. Meskipun belum tentu adanya, namun Kamu harus menghormati kebudayaan masyarakat setempat. Berikut beberapa mitos di Tegal yang populer di kalangan masyarakat, yakni:

1. Tidak Boleh Makan Nasi diatas Daun Talas

Di Pati, terdapat larangan makan nasi di atas daun talas. Konon katanya, daun talas merupakan tempat tinggal jin atau setan. Saat seseorang.an di atas daun talas, jin yang terdapat di daun akan marah. Bahkan, banyak yang percaya bahwa jin tersebut bisa membawa petaka .

Meskipun terdengar aneh, namun banyak masyarakat yang mempercayainya. Secara logika daun talas memiliki permukaan yang kasar dan halus. Dengan demikian, daun talas dapat menimbulkan rasa gatal di tenggorokan. Mungkin alasan inilah yang mendasari mitos tersebut.

2. Melemparkan Celana Dalam ke Pohon bisa Mendatangkan Jodoh

Mendapat jodoh cepat, tentu menjadi keinginan semua orang terutama kaum Hawa. Sebab jodoh bisa menjadi teman di dunia dan akhirat. Terlebih memiliki pasangan halal bisa mendatangkan banyak pahala. Sebab melayani pasangan, menjadi ladang pahala.

Konon katanya, remaja putri di Tegal yang melempar celana dalam ke pohon tertentu akan mendapat jodoh dalam waktu dekat. Oleh karena itu, banyak remaja putri yang melakukan hal ini agar mendapatkan jodoh.

Akan tetapi, mitos ini tidak sesuai dengan logika manusia. Sebab tidak ada ilmu yang mendasari mitos ini. Dengan demikian, Kamu hanya perlu menghormati kepercayaan masyarakat setempat. Terlebih, jodoh, maut, dan rezeki merupakan takdir dari Allah SWT.

3. Berenang di Pantai Alam Indah pada Malam Jumat Kliwon

Mitos di Tegal (Dok. Ist)

Jika seseorang nekat berenang di pantai Alam Indah pada malam Jum’at Kliwon, akan mendapatkan petaka. Sebab malam Jumat Kliwon terkenal keramat. Bahkan, banyak masyarakat yang percaya bahwa seseorang yang berenang di malam Jum’at Kliwon bisa hilang.

Namun secara logika, pantai Alam Indah memang memiliki ombak yang cukup besar. Dengan demikian, pantai ini cukup rawan sehingga Kamu harus ekstra hati-hati. Mungkin, alasan inilah yang mendasari adanya mitos tersebut. Dengan larangan ini, risiko korban tenggelam lebih kecil.

4. Suara Gamelan di Malam Hari Pertanda Kematian

Di setiap daerah, terdapat ciri khusus yang menandakan kematian. Seperti di Tegal, bunyi gamelan di malam hari menjadi pertanda kematian. Meskipun tidak sesuai dengan logika, namun dalam beberapa kejadian mitos ini terbukti adanya.

Tak hanya itu saja, biasanya tanda lain yang muncul yaitu suara burung gagak. Namun, terkadang suara gamelan berasal dari daerah sekitar yang lokasinya cukup jauh. Dengan demikian, Kamu harus menghormati keberadaan mitos ini agar hidup lebih tentram.

5. Melihat Burung Gagak Terbang di Atas Rumah Pertanda Kesialan

Mitos di Tegal selanjutnya, yaitu burung gagak terbang di atas rumah. Konon katanya, hal ini menjadi pertanda datangnya kesialan. Oleh karena itu, banyak masyarakat yang memperbanyak doa setelah melihat burung gagak. Terlebih burung gagak identik dengan pertanda kematian.

Akan tetapi perlu Kamu ketahui bahwa, burung gagak adalah hewan pertanda kematian. Mungkin alasan inilah yang mendasari keberadaan mitos tersebut. Terlebih, banyak masyarakat yang mengklaim bahwa tanda tersebut terbukti akurat di momen tertentu.

6. Mitos Kursi Bupati Tegal

Di Tegal terdapat mitos bahwa, menjadi bupati tidak boleh 2 periode. Jika seseorang nekat menjabat dua periode, akan ada dua kemungkinan yaitu masuk penjara atau meninggal dunia. Meskipun terdengar aneh, namun beberapa kali mitos ini jelas terbukti adanya.

Bupati Tegal, Agus Riyanto, terpilih untuk periode 2004-2009 berpasangan dengan Hamam Miftah. Kemudian, Agus Riyanto terpilih kembali untuk periode 2009-2014 berpasangan dengan Herry Soelistyawan. Akan tetapi, Agus Riyanto terseret kasus korupsi di tahun 2011.

Kemudian, kursi bupati dipegang oleh wakilnya, Herry Soelistyawan (2011-2013). Herry berencana mencalonkan diri lagi, tetapi gagal karena meninggal dunia. Selain itu, Nasib serupa menimpa Bupati Tegal yakni Enthus Susmono. Ia meninggal saat akan maju kedua kalinya.

Itulah beberapa mitos di Tegal yang cukup populer di kalangan masyarakat. Meskipun terdengar aneh, namun banyak masyarakat yang mempercayainya. Terlebih, di beberapa momen mitos tersebut terbukti adanya.

Exit mobile version