Lifestyle

Mitos Ayam Berkokok di Sore Hari, Benarkah Pertanda Marabahaya

Mitos Ayam Berkokok di Sore Hari

Ayam berkokok biasanya identik dengan waktu fajar atau pagi hari. Namun, ketika ayam berkokok di sore hari, fenomena ini sering menimbulkan berbagai mitos. Bahkan, mitos ayam berkokok di sore hari sering berkaitan dengan hal-hal mistis.

Pada dasarnya, mitos merupakan kebiasaan atau tradisi yang sudah ada sejak zaman dahulu. Biasanya mitos ini telah turun temurun, sehingga keberadaannya tetap populer meskipun zaman sudah mengalami perkembangan.

Mitos Ayam Berkokok di Sore Hari

Di berbagai daerah, ayam berkokok di waktu yang tidak lazim, seperti sore atau malam hari, sering dikaitkan dengan pertanda tertentu. Meskipun tidak ada penjelasan secara ilmiah, namun mitos tetaplah populer. Beberapa mitos yang berkembang antara lain:

Baca Juga :  7 Cara Mengatasi Asam Lambung Naik Secara Alami di Rumah, 100 Persen Efektif Tanpa Obat

1. Pertanda Akan Terjadi Sesuatu di Kampung

Menurut kepercayaan yang tercantum dalam primbon Jawa, jika ayam berkokok antara pukul 18.00 hingga 21.00, hal ini menjadi  pertanda bahwa akan terjadi sesuatu di kampung tersebut.

Baca Juga :  Tips Parenting Anak yang Benar, Pengantin Baru Wajib Tahu!

Masyarakat percaya bahwa peristiwa ini menandakan akan adanya masalah atau kejadian penting yang akan mempengaruhi komunitas setempat. Karena itu, banyak masyarakat Jawa yang khawatir jika mendengarkan ayam berkokok di sore hari.

2. Pertanda Akan Terbongkarnya Aib

Mitos ayam berkokok di sore hari
Mitos ayam berkokok di sore hari (Dok. Ist)

Mitos lain menyebutkan bahwa ayam berkokok pada rentang waktu pukul 21.00 hingga 22.00 menandakan akan terbongkarnya sebuah aib atau rahasia memalukan. Contohnya, akan terungkapnya kasus hamil di luar nikah atau skandal lain.

Baca Juga :  Mitos Ibu Hamil di Jawa, Jangan Lakukan Hal ini Kalau Nggak Mau Berakibat Fatal
1 2 3 4Laman berikutnya
Tampilkan lebih banyak

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berkaitan

Back to top button