
“Oleh karena itu ketika Kaesang menggunakan kaos Anak Mulyono ini sebenarnya serangan balik kepada yang suka mencemooh, ngata-ngatain dan mem-bully Mulyono, bahwa Kaesang itu bangga jadi anaknya Mulyono, Kaesang itu bangga menjadi anak Jokowi sekalipun sering mendapatkan kritikan dan cibiran sana-sini sepanjang berkuasa di negara ini,” lanjutnya.
Daftar isi:
Rompi Kaesang sebagai Bentuk Komunikasi Politik
Lebih lanjut, Adi menjelaskan bahwa rompi ‘Putra Mulyono’ merupakan salah satu cara komunikasi politik dari Kaesang Pangarep. Komunikasi tersebut menjadi gaya anak muda dalam merespon cemoohan.
“Tapi bahasa komunikasi Kaesang ini kan di anggap sebagai bahasa yang sengaja melawan para pencemoohnya itu dengan gaya-gaya anak muda kekinian yaitu menggunakan objek cemoohan sebagai instrumen untuk nyerang balik,” jelasnya.
Menurut Adi, Gibran Rakabuming Raka pernah menerapkan cara tersebut saat menghadapi cemoohan masyarakat. Kala itu, cawapres terpilih pernah menggunakan jersey bertuliskan Samsul.
“Ketika Gibran dicerca dan diolok-olok soal asam sulfat yang disingkat Samsul, Gibran pun juga pakai kaus Samsul, bagi Gibran dia ingin menegaskan bahwa dia adalah Samsul, tapi Samsul calon wakil presiden dan terpilih sebagai wakil presiden. Artinya ini adalah serangan balik dengan menggunakan objek dan bahasa yang sering kali digunakan oleh para pengkritiknya itu,” tutur dia.
Reaksi PDIP saat Kaesang Pakai Rompi ‘Putra Mulyono’
Saat Kaesang menggunakan rompi tersebut, banyak pakar politik dan tokoh politik yang memberikan pendapat. Bahkan, Ketua DPP PDIP, Djarot Saiful Hidayat memandang langkah Kaesang tersebut tak lebih dari sekadar mode.
“Mulyono tuh sopo? Tanya ke Kaesang memang dia anak Mulyono apa bukan,” kata Djarot di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (25/9).
Lebih lanjut, Djarot justru menyinggung Kaesang soal dugaan gratifikasi. Sebab beberapa waktu lalu, Kaesang sempat menghebohkan publik usai ia dan sang istri melakukan liburan di Amerika menggunakan jet pribadi.
One Comment