
Cobalah buat daftar beberapa ide atau topik yang ingin kamu bahas, lalu bawa saat bimbingan. Dengarkan saran mereka, catat setiap arahan, dan jangan ragu bertanya. Kadang, dari satu obrolan ringan saja, kamu bisa mendapat banyak inspirasi.
Selain itu, menjaga komunikasi yang baik dengan pembimbing juga akan mempermudah proses skripsimu ke depannya.
Daftar isi:
5. Manfaatkan Literatur dan Referensi Terkini
Literatur yang update sangat penting dalam menentukan arah dan isi skripsimu. Baca jurnal-jurnal terbaru yang membahas topik serupa. Hal ini akan membantumu mengetahui tren dan arah penelitian terkini di bidangmu.
Dari literatur tersebut, kamu bisa menelusuri topik-topik yang sedang hangat dan melihat bagaimana peneliti lain membahasnya.
Kadang, di bagian saran penelitian lanjutan, kamu bisa menemukan ide baru yang bisa kamu ambil sebagai dasar skripsimu. Jangan lupa juga untuk menyimpan kutipan dan referensi penting sebagai landasan teori nantinya.
6. Buat Judul yang Spesifik dan Mudah Dipahami
Judul skripsi yang baik adalah yang singkat, padat, dan jelas. Hindari judul yang terlalu umum atau terlalu panjang. Misalnya, daripada menulis “Pengaruh Media Sosial terhadap Remaja”, kamu bisa lebih spesifik.
Judul yang jelas akan membantu kamu tetap fokus selama penelitian. Selain itu, pembaca (termasuk dosen penguji) juga lebih mudah memahami inti dari penelitianmu. Judul yang baik biasanya mengandung informasi tentang variabel utama.
7. Pertimbangkan Ketersediaan Data dan Sumber Daya
Terakhir, pilih topik yang sesuai dengan kemampuanmu, baik dari segi waktu, biaya, maupun akses data. Misalnya, kalau kamu ingin melakukan survei, pastikan kamu tahu cara mendapatkan responden yang sesuai.
Kadang, ada mahasiswa yang terlalu ambisius memilih topik yang sulit dijangkau karena keterbatasan dana atau akses. Akibatnya, skripsi jadi terhambat atau bahkan tidak selesai. Jadi, penting untuk berpikir realistis.
Pilih topik yang bisa kamu kerjakan dengan sumber daya yang ada, tapi tetap menarik dan punya nilai ilmiah.