
Masalah ini bisa berasal dari lingkungan masyarakat, dunia kerja, perkembangan teknologi, kebijakan pemerintah, dan lain sebagainya.
Misalnya, kalau kamu kuliah di jurusan ekonomi, kamu bisa meneliti dampak ekonomi digital terhadap UMKM di daerahmu. Atau jika kamu dari jurusan pendidikan, kamu bisa mengkaji efektivitas metode pembelajaran daring di sekolah-sekolah.
Semakin aktual dan relevan masalah yang kamu angkat, semakin besar pula nilai kontribusi skripsimu, baik untuk dunia akademik maupun masyarakat luas.
3. Lakukan Riset Awal
Sebelum kamu benar-benar menentukan judul skripsi, lakukan dulu riset awal. Coba cari tahu apakah topik yang kamu pilih sudah banyak diteliti atau masih sedikit dibahas. Hal ini penting agar kamu tidak mengulang penelitian yang sudah terlalu umum atau basi.
Kamu bisa mulai dengan membaca jurnal-jurnal ilmiah, artikel, skripsi kakak tingkat, dan laporan penelitian dari sumber terpercaya.
Perhatikan bagian metode, hasil, dan keterbatasan (limitation) dalam penelitian sebelumnya. Dari situ, kamu bisa menemukan celah yang bisa kamu kembangkan atau topik serupa yang bisa kamu bahas dengan pendekatan berbeda.
Riset awal ini akan sangat membantu dalam menyusun kerangka berpikir dan memastikan topikmu memiliki novelty atau kebaruan.
4. Diskusikan Ide dengan Dosen Pembimbing
Banyak mahasiswa menunda-nunda konsultasi karena merasa idenya belum matang. Padahal, dosen pembimbing justru bisa membantu kamu menyempurnakan ide tersebut. Jangan takut dinilai belum siap.
Dosen punya pengalaman dan wawasan yang luas, serta bisa memberikan masukan penting agar topikmu lebih tajam dan fokus.