Tak lama lagi, hari raya Imlek akan segera tiba. Sudah banyak masyarakat yang mulai mempersiapkan Imlek. Mengingat, Imlek selalu identik dengan hal-hal baru. Meskipun demikian, ada beberapa mitos hari Imlek yang populer di kalangan masyarakat.
Sama seperti hari raya lainnya, banyak masyarakat China yang menyiapkan Imlek dengan suka cita. Tak jarang, banyak orang yang rela pulang kampung untuk merayakan Imlek. Terlebih Imlek juga identik dengan momen kebersamaan dengan keluarga, kerabat ataupun orang terdekat.
Mitos Hari Imlek yang Populer di Kalangan Masyarakat
Meksipun penuh dengan suka cita, namun ada beberapa mitos terkait hari raya Imlek. Mitos tersebut berkaitan dengan hal positif ataupun negatif. Agar perayaannya lebih bermakna, Kamu harus mengetahui mitos hari Imlek berikut ini yakni:
1. Menggunting Rambut di Hari Raya Imlek
Tak berbeda jauh dengan hari raya lainnya, orang yang akan merayakan Imlek seringkali merias diri dengan sempurna. Salah satu cara merias diri yaitu, menggunting rambut. Namun, Kamu tidak boleh memotong rambut saat Imlek tiba. Hal ini berkaitan dengan kesialan di tahun depan.
Konon katanya, menggunting rambut di hari Imlek berarti memangkas keberuntungan di tahun baru. Oleh karena itu, Kamu yang akan memotong rambut sebaiknya melakukannya sebelum hari raya tiba. Hal ini bertujuan agar nasib sial tidak mendatangimu di tahun yang akan datang.
2. Keramas di Hari Raya Imlek
Selain memotong rambut, Kamu juga tidak boleh keramas saat Imlek tiba. Konon katanya, keramas saat Imlek dapat membersihkan peruntungan baik yang menghampiri selama tahun baru. Dengan begitu, Kamu tidak akan mendapatkan kesejahteraan di tahun baru.
Sebagai solusi, Kamu bisa keramas terlebih dahulu sebelum hari raya Imlek. Dengan cara ini, keberuntungan dalam diri tidak akan terbuang sia-sia. Mengingat, Imlek merupakan tahun baru bagi masyarakat China. Sehingga Imlek selalu mendapatkan perayaan yang cukup meriah.
3. Membuka Jendela di Malam Hari
Sebagian besar, keturunan Tionghoa masih mempercayai keberadaan mitos ini. Konon katanya, membuat jendela di malam hari sama dengan mempersilahkan hal-hal lama keluar. Selain itu, membuka jendela di malam hari juga bermaksud mempersilahkan keberuntungan di tahun baru.
Memiliki sedikit aneh, namun mitos ini masih populer hingga saat ini. Tak jarang, banyak masyarakat Tionghoa yang duduk berdekatan dengan jendela. Namun, Kamu juga harus melakukan hal yang realistis agar keberuntungan benar-benar terjadi di tahun mendatang.
4. Hindari Berhutang di Hari Raya Imlek
Salah satu kepercayaan orang Tionghoa yang masih populer yaitu, kebiasaan buruk akan berlanjut di tahun mendatang. Artinya, Kamu yang melakukan hal negatif akan terus berulang hingga tahun mendatang. Contohnya, Kamu yang berhutang bisa berlanjut lagi di tahun baru
Agar hal ini tidak terjadi, sebaiknya Kamu menghindari hutang di hari raya Imlek. Tak hanya itu saja, orang yang meminjami uang juga akan mengalami hal serupa di tahun mendatang. Hal ini juga berlaku bagi anak bandel yang mendapatkan hukuman dari orang tua atau keluarganya.
5. Menggunakan Kata-kata yang Kurang Baik
Sebagian besar, masyarakat Tionghoa menghindari gosip saat hari raya Imlek. Sebab, gosip ataupun hal-hal yang berkaitan dengan menghina orang lain bisa menimbulkan kata-kata kurang baik. Agar hal ini tidak terjadi, sebaiknya Kamu mengganti topik pembicaraan ke hal positif.
Konon katanya, berbicara hal-hal yang kurang baik membuat keberuntungan kian menjauh. Selain itu, Kamu juga harus menghindari topik yang berkaitan dengan hal-hal horor. Hal ini bertujuan untuk menghindari hal-hal buruk seperti kematian akibat candaan kurang berfaedah.
6. Menggunakan Pakaian Warna Merah
Sebagian dari Kamu tentu sudah tidak asing dengan hari Imlek. Terlebih, ada mitos hari Imlek yang populer seperti kewajiban menggunakan baju merah. Faktanya, warna merah merupakan warna yang ditakuti oleh roh jahat. Sehingga, Kamu bisa lebih aman saat menggunakan baju ini.
Karena keberadaan mitos ini, banyak orang Tionghoa yang menghias rumah dengan warna merah. Tak hanya itu saja, banyak orang yang membeli pernak-pernik seperti lampion merah. Hal ini bertujuan agar hari raya Imlek lebih bermakna dan Kamu bisa mendapat keberuntungan.
7. Menyalakan Petasan dan Kembang Api
Terakhir, ada mitos hari raya Imlek yang tak kalah populer yakni menyalakan petasan dan kembang api. Sama dengan hari raya lainnya masyarakat Tionghoa sering menyalakan petasan saat malam hari. Meskipun cukup berisik, namun suara ini dapat mengusir roh-roh jahat.
Roh tersebut biasanya akan merugikan mu sepanjang tahun. Oleh karena itu, banyak masyarakat Tionghoa yang sengaja membeli petasan untuk merayakan hari raya Imlek. Dengan cara ini, keberuntungan akan berpihak kepadamu di tahun yang akan datang.
Itulah beberapa mitos hari Imlek yang populer di kalangan masyarakat Tionghoa. Meskipun zaman sudah berkembang, namun mitos ini masih banyak dipercaya. Terlebih, banyak sumber yang menjelaskan keberadaan mitos tersebut.