AdatLifestyle

Larangan Menikah di Bulan Suro antara Mitos Jawa dan Pandangan Agama

Larangan Menikah di Bulan Suro

Oleh karena itu, dalam Islam, pernikahan bisa dilakukan kapan saja. Yang terpenting adalah kesiapan lahir dan batin pasangan, serta terpenuhinya syarat-syarat yang ditentukan dalam ajaran Islam.

Pandangan Kristen: Iman Lebih Penting dari Tradisi

Dalam ajaran Kristen, kepercayaan terhadap mitos atau tradisi yang tidak bersumber dari Alkitab juga tidak dianjurkan.

Umat Kristiani diajarkan bahwa keselamatan dan berkat hanya berasal dari iman kepada Yesus Kristus, bukan dari mengikuti larangan hari atau bulan tertentu.

Menurut kajian dari Risma Sara N dan David Sarju Sucipto, yang membahas pelaksanaan tradisi Malam Satu Suro dalam kacamata Kristen, seluruh hari adalah sama di mata Tuhan. Tidak ada hari yang lebih baik atau lebih buruk untuk melakukan pernikahan.

Baca Juga :  Mitos Kucing Tiga Warna yang Populer di Indonesia, Benarkah Pembawa Keberuntungan

Prinsip iman Kristen menolak tahayul dan lebih menekankan pada penyerahan diri kepada Tuhan. Maka, larangan menikah di bulan tertentu seperti Suro dianggap sebagai tradisi budaya yang tidak perlu diikuti secara mutlak, terutama jika bertentangan dengan inti ajaran agama.

Antara Budaya dan Iman: Menemukan Titik Tengah

Larangan menikah di bulan Suro merupakan bagian dari kekayaan budaya Jawa yang perlu dihargai. Meski tidak memiliki dasar dalam agama, tradisi ini tetap hidup karena kuatnya pengaruh adat dan warisan leluhur.

Baca Juga :  Mitos di Yogyakarta yang Masih Populer di Kalangan Masyarakat, Jangan Sampai Melanggar Hal Ini Kalau Nggak Mau Apes

Namun, penting juga untuk menyadari bahwa mengikuti ajaran agama secara utuh, tanpa mencampuradukkan dengan mitos, merupakan bentuk pengamalan iman yang benar. Budaya boleh dihormati, tetapi tidak boleh mengalahkan ajaran agama yang telah ditetapkan dengan jelas.

Bagi sebagian orang, menghindari pernikahan di bulan Suro mungkin dianggap sebagai bentuk penghormatan kepada adat.

Baca Juga :  Tips Lolos Interview Kerja yang Terbukti Ampuh

Namun, bagi yang berpegang pada ajaran agama secara murni, tidak ada alasan untuk menunda pernikahan hanya karena mengikuti kepercayaan yang tidak memiliki dasar hukum agama.

Larangan menikah di bulan Suro adalah bagian dari tradisi Jawa yang kental dengan nilai spiritual dan historis. Meskipun tidak didasarkan pada ajaran agama Islam maupun Kristen, tradisi ini tetap hidup di tengah masyarakat.

Laman sebelumnya 1 2 3
Tampilkan lebih banyak

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berkaitan

Back to top button