
Selain itu, jika kamu merasa laptopmu terlalu panas, kamu bisa menggunakan alat bantu seperti fan cooler untuk membantu menjaga suhu laptop tetap stabil. Menggunakan laptop dengan suhu yang terlalu panas bukan hanya membuat baterai lebih cepat menurun kapasitasnya, tapi juga dapat memengaruhi kinerja komponen lainnya.
Selain faktor suhu, kualitas baterai itu sendiri juga sangat berpengaruh terhadap daya tahan baterai ini. Baterai yang terbuat dari bahan berkualitas tinggi, seperti lithium-ion (Li-ion), akan memiliki masa pakai yang lebih lama dibandingkan baterai dari bahan yang lebih murah.
Jadi, saat membeli laptop, pastikan kamu memilih laptop dengan baterai yang memiliki kualitas terbaik. Baterai OEM (Original Equipment Manufacturer) atau baterai dari produsen yang tepercaya biasanya lebih awet dan lebih tahan lama.
3. Pengisian Daya yang Tidak Sesuai
Sama halnya dengan ponsel, pengisian daya yang tidak sesuai pada laptop juga dapat mempercepat kerusakan pada baterai. Sebagai contoh, jika kamu menggunakan charger dengan daya lebih tinggi dari yang direkomendasikan oleh pabrikan, ini bisa membuat baterai ini cepat rusak. Misalnya, jika laptop merekomendasikan pengisian dengan daya 45W, tapi kamu justru menggunakan charger dengan daya 64W, maka laptop akan lebih cepat mengalami penurunan masa pakai baterai. Dalam beberapa kasus, pengisian daya yang tidak sesuai bahkan bisa menyebabkan baterai menjadi terlalu panas, rusak, atau bahkan terbakar.
Oleh karena itu, penting untuk selalu mengikuti rekomendasi pabrikan dalam hal pengisian daya. Gunakan charger yang sesuai dengan spesifikasi dan jangan pernah memaksakan pengisian dengan watt yang lebih tinggi dari yang disarankan. Pengisian daya yang tepat akan membantu baterai ini bertahan lebih lama dan mencegah kerusakan yang lebih parah. Jadi, pastikan kamu memperhatikan hal ini agar laptop dan baterai kamu tetap awet.