
Seperti yang telah Kita ketahui, pada bulan November Indonesia akan menggelar pesta demokrasi untuk memilih kepala daerah. Pilkada ini akan digelar secara serentak di berbagai wilayah. Namun saat ini terdapat 5 Pilkada di Jatim lawan kotak kosong.
Kabar ini tentu mengejutkan beberapa pihak. Sebab peluang kemenangan pasangan yang melawan kotak kosong jauh lebih besar. Sementara itu, pengamat politik Universitas Airlangga, Siti Aminah mengungkapkan bahwa hal ini merupakan erosi praktik demokrasi lokal.
“Jadi kalau terjadi kotak kosong artinya erosi dalam praktek demokrasi lokal,” ujar dosen ilmu politik Unair itu kepada awak media, Kamis, 5 September 2024.
Lebih lanjut, Aminah menyarankan agar masyarakat memilih kotak kosong jika menginginkan demokrasi lokal. Meskipun hal ini jarang terjadi, setidaknya praktik demokrasi lokal masih dapat terwujud. Selain itu, banyak institusi yang mendeklarasikan coblos semua Paslon.
5 Pilkada di Jatim Lawan Kotak Kosong, Mana Saja?
Sebagai informasi, 5 Pilkada di Jatim lawan kotak kosong meliputi Pasuruan, Ngawi, Gresik, Trenggalek, dan Surabaya. Melihat hal ini, Aminah berpendapat bahwa pemilihan bisa berlangsung jika terdapat pasangan lebih dari satu pasangan.
Apabila Pilkada hanya ada satu pasangan, tidak bisa Kita sebut sebagai pemilihan. Tak hanya itu saja, Aminah menjelaskan bahwa kondisi ini terjadi karena parol lain tidak mengajukan calon. Padahal MK telah mengakomodasi parpol dengan jumlah kursi parlemen paling sedikit.
Tak hanya itu saja, Aminah juga menjelaskan bahwa satu pasangan tak layak Kita sebut sebagai demokrasi. Sebab demokrasi butuh proses yang kompleks dan berkesinambungan. Hal ini meliputi kerjasama dengan masyarakat dalam menentukan calon yang maju di Pilkada 2024.
Your style is so unique compared to many other people. Thank you for publishing when you have the opportunity,Guess I will just make this bookmarked.2