
Apabila menggunakan intonasi yang semangat dan bergembira, maka audiens yang hadir juga akan merasakan hal yang sama. Untuk itu, usahakan untuk memilih intonasi yang tepat. Selain itu, hindari menggunakan intonasi yang datar. Sebab hal ini bisa membuat audiens cepat bosan.
5. Hindari Mengambil Jeda
Pada saat grogi, mayoritas publik speaker akan berhenti sejenak. Hal ini sebenarnya bisa membuat fokus buyar. Terlebih jika Anda mengambil jeda dengan mengucap kata-kata “em”, “aa”, “hm”, dan lain sebagainya. Sebab hal ini membuat audiens berpikir Anda belum siap berbicara.
Jika Anda ingin mengambil jeda, sebaiknya memilih untuk hening sesaat. Akan lebih bagus lagi, jika nada suara lebih pelan. Selain itu, alihkan fokus audiens jika Anda lupa terhadap materi yang akan disampaikan. Cara ini jauh lebih bagus daripada Anda mengambil jeda yang lama.
6. Fokus Pada Materi

Saat ini banyak publik speaker yang membawa candaan dalam pembawaan materi. Hal ini sebenarnya boleh dilakukan, namun usahakan untuk tidak terlalu sering. Sebab terlalu banyak candaan akan membuat materi tidak dapat tersampaikan secara keseluruhan.
Sesekali candaan memang perlu Anda berikan dalam membawakan materi. Namun usahakan untuk tidak membuat audiens bosan. Selain itu, sampaikan materi yang penting-penting. Tujuannya agar audiens tidak bosan dengan materi yang Anda bawakan.
7. Jangan Terpaku Pada Kesalahan
Pada saat melakukan kesalahan, usahakan untuk menghiraukan sementara waktu. Sebab terlalu fokus pada kesalahan, membuat publik speaking kurang sempurna. Oleh karena itu, usahakan untuk mengalihkan perhatian audiens agar kesalahan tidak terlalu kentara.
I like this post, enjoyed this one thank you for posting. “It is well to give when asked but it is better to give unasked, through understanding.” by Kahlil Gibran.