Bizzy.my.id, sejarah Bandara Surya Dhoho Kediri kini tengah menjadi trending topik di kalangan masyarakat. Sebab bandara ini termasuk salah satu bandara yang dibangun tanpa APBN. Meskipun demikian, namun pemerintah setempat dan perusahaan terkait berusaha memberikan fasilitas lengkap.
Daftar isi:
Kapan Bandara Dhoho Kediri Beroperasi?
Pada awalnya bandara ini akan mulai beroperasi pada bulan Oktober 2023. Namun karena adanya perubahan pembangunan, membuat bandara ini gagal beroperasi di bulan Oktober. Oleh karena itu, bandara ini akan beroperasi pada akhir tahun yakni bulan Desember.
Meskipun terjadi perubahan waktu operasi, namun masyarakat menyambut antusias bandara ini. Mengingat bandara Dhoho merupakan salah satu bandara yang letaknya tidak jauh dari kota Kediri, Tulungagung dan sekitarnya. Dengan demikian, akses menuju bandara tidak sulit.
Terlepas dari itu semua pembangunan bandara ini memakan biaya hingga 12 triliun. Hal inilah yang membuat masyarakat merasa tertarik dengan bandara ini. Terlebih kehadiran bandara ini membuat waktu perjalanan masyarakat menjadi lebih singkat daripada waktu sebelumnya.
Pemberi Dana Bandara Dhoho Kediri
Pada dasarnya dana pembangunan bandara Surya Dhoho berasal dari seorang konglomerat ternama yakni Susilo Wonowidjojo. Susilo Wonowidjojo merupakan pemilik PT Gudang Garam di Indonesia. Meskipun berasal dari dana pribadi, namun bandara ini akan beroperasi secara umum.
Pemerintah setempat juga turut memberikan dukungan atas pembangunan bandara ini. Mengingat bandara ini memudahkan masyarakat Kediri yang akan pergi ke luar kota. Terlebih selama ini warga Kediri harus ke Juanda ketika akan melakukan perjalanan dengan pesawat.
Pihak bandara juga akan memberikan fasilitas terbaik untuk memberikan kenyamanan pada pengunjung. Hal inilah yang menyebabkan masyarakat menyambut bandara Dhoho dengan antusias. Terlebih bandara ini memiliki lokasi yang cukup luas dan jauh dari pemukiman warga.
Sejarah Bandara Dhoho Kediri
Sejarah Bandara Dhoho Kediri terbilang cukup menarik, sebab ide pembangunan bandara berasal dari Susilo Wonowidjojo. Nama Dhoho sendiri berasal dari sebuah kota kuno pusat kerajaan Kediri dan pusat kerajaan Majapahit. Oleh karena itu, bandara ini cukup populer.
Setelah memiliki ide tentang pembangunan bandara, Susilo Wonowidjojo menemui Menko Kemaritiman Luhut. Kemudian tahun 2022, beberapa pihak sepakat untuk menandatangani kontrak perjanjian. Pada tahun pertama, bandara akan menampung 1,5 juta orang.
Sementara itu, pada tahun ketiga bandara ini akan menampung 10 juta penumpang. Meskipun demikian bandara Dhoho hingga saat ini masih dalam proses pembangunan. Selain itu, bandara ini nantinya akan beroperasi di bawah naungan PT Angkasa Pura I.
Gugatan Masyarakat Terhadap Pembangunan Bandara Dhoho Kediri
Meskipun sejarah bandara Dhoho Kediri terlihat berjalan mulus, namun pembangunan bandara ini sempat mendapat gugatan masyarakat. Mengingat pembangunan bandara berada di tanah milik masyarakat. Kemudian lahan tersebut dibeli oleh perusahaan untuk membangun bandara.
Harga tanah yang tidak sesuai dengan harapan masyarakat, membuat beberapa masyarakat melayangkan gugatan kepada PT Gudang Garam TBK dan juga Kantor Pertanahan Kabupaten Kediri. Masyarakat sendiri menginginkan harga tanah sebesar Rp3 juta per meternya.
Ketidaksesuaian harga jual tanah membuat beberapa masyarakat mengeluh terhadap pembangunan bandara. Meskipun demikian, permasalahan yang terjadi dapat teratasi dengan baik. Bahkan pembangunan bandara juga hampir selesai, meskipun pernah mendapat gugatan.
Wilayah yang Bisa Melakukan Perjalanan Melalui Bandara Dhoho Kediri
Pembangunan bandara Dhoho Kediri tidak hanya bermanfaat bagi warga Kediri saja, sebab beberapa wilayah juga bisa melakukan perjalanan melalui bandara ini. Adapun wilayah yang bisa melakukan penerbangan melalui bandara Dhono adalah Nganjuk, Tulungagung dan lainnya.
Kota-kota tetangga seperti Madiun, Ngawi, Ponorogo dan sekitarnya juga bisa melakukan perjalanan dengan bandara Dhoho Kediri. Hal inilah yang menyebabkan bandara ini cukup populer. Terlebih cerita sejarah bandara Dhoho Kediri terbilang cukup menarik.
Meskipun pembangunan bandara tidak berasal dari APBN, namun pemerintah setempat juga turut memberikan dukungan terhadap pembangunan bandara Dhoho Kediri. Hal inilah yang menyebabkan permasalahan teratasi dengan mudah, sehingga pembangunan berjalan lancar.
Peran Bandara Dhoho Kediri bagi Perekonomian Warga
Meskipun pernah mendapat gugatan dari masyarakat, namun bandara ini berhasil berdiri. Bahkan dalam beberapa waktu kedepan, bandara akan resmi beroperasi. Jika bandara resmi beroperasi, maka masyarakat akan mendapatkan dampak positif dari bandara ini.
Sektor ekonomi menjadi salah satu bidang yang turut terpengaruh akibat adanya bandara. Sebab masyarakat bisa mendirikan usaha seperti warung makan, warung kopi ataupun usaha lainnya di sekitar bandara. Dengan cara ini, maka sistem ekonomi akan berkembang pesat.
Pemerintah setempat juga berharap agar pembangunan bandara dapat memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar. Mengingat lokasi bandara cukup strategis, dan bermanfaat dalam mempercepat penerbangan masyarakat yang berasal dari Kediri ataupun kota lainnya.
Beberapa informasi ini seringkali menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat. Menguat sejarah bandara Dhoho Kediri cukup panjang, sehingga banyak masyarakat yang tertarik untuk mengkajinya secara lebih mendalam.